Sabtu, 24 Januari 2009

katanya, aku sinting

hari yang gelap berlabuh dengan awan hitam dan kemudian rintik air
aku menatapnya ternganga, bukan karena air yang membasahi tubuhku,
juga bukan karena petir bergelegaran berdengung di telingaku...

tapi, karena aku disebut, sinting.
bukannya tak habis pikir, kenapa aku dikatai sinting, apa mereka buta?
jelas-jelas aku waras, bahkan wawasan dan kecerdasan otakku tak akan kalah dengan mereka. herannya, aku dikatai sinting, sementara mereka sendiri tak kalah sintingnya denganku...

mereka mentertawaiku lagi, dan terus mengata-ngatai aku dengan sebutan tak bermutu, yang sejujurnya, aku merasa.. lebih cocok untuk diucapkan ke dirinya sendiri.
yah, aku tak mengelak, karena mungkin aku mendekati kata "sinting" itu... bukan karena aku benar-benar sinting dan mengalami penyakit kejiwaan, yah.. mungkin sedikit cenderung ke arah hal itu.

aku autis, dan tidak. toh aku tidak hidup di dunia dan pikiranku sendiri,.. sepertinya, aku cukup normal untuk hidup di bumi. tapi memang, kadang dalam suatu ketika, aku bisa memandang sudut pandang dari kaca mata otakku yang lain.

aku suka mengada-ada.
aku suka berpikir bahwa si orang itu seperti ini itu, dan yang lain seperti ini itu.
kemudian dalam pikiran dan cerita yang aku karang sendiri dalam otak, aku larut... dan seperti tanpa kembali ke permukaan, aku memandang beberapa orang yang aku jadikan "tokoh" dalam pikiranku, dengan tajam..
bukan obsesi sutradara, bukan juga obsesi pemain film,
insting ku yang membuat itu semua, dan kemudian,.. saat menemukan "mainan" itu, aku terdiam beberapa saat, memandang dengan tatapan kosong, sementara otakku berpikir tanpa henti mereka-reka cerita khayal yang kubuat.

tertawa sendiri, merasa sedih sendiri, terhibur sendiri...
yah, kadang aku merasa, sinting.
akhirnya, waktu ku lebih banyak kuhabiskan untuk bermuram durja di atas segala kondisi lingkungan dan menyusunnya menjadi suatu cerita "milikku sendiri"
aku toh memiliki teman, memiliki keluarga yang baik,.. hidupku normal-normal saja.
sampai aku terjun ke khayalanku sendiri, di saat itulah, beberapa momen, aku seperti tidak berada dengan mereka, di dunia ini.

salah seorang dari mereka menepuk bahuku, dan aku terkejut,
"benarkan, km sinting?" katanya tertawa.. melihatku yang (lagi-lagi) terjun dalam otak dan khayal ku.
aku melakukannya lagi.... fiuh~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar