Minggu, 26 Juli 2009

Hanya karena ingin bahagia

Aku terus terusan menghela nafas, semakin banyak barang yang kumuat ke dalam tas koper besar di sebelahku, rasanya jiwaku ikut terbawa ke dalam koper itu...
Kekasih, seketika kau memandangku lemah, aku tahu,hubungan kita rapuh...
Rapuh oleh jarak yang mendadak membentang membuat jurang, hal yang tidak pernah terlintas dalam impianku...

Dalam sesaat, seperti kataku, impianku semua mendadak menjadi kenyataan...
Serasa bahagia, hingga sadar, impian pun butuh pengorbanan... Tidak ada yang benar benar pure gratis di dunia tempat kita berdiri...

Aku makin mencelos ketika merasakan sepinya kamar yang telah aku tinggalin bertahun tahun, yang mana telah banyak kenangan sekaligus tempat aku merasakan suka duka...
Merasakan kita yang ramai bermain kartu,
Kita yang bergosip,
Membuat tugas,
Bermain virtual,
Dan
Bercinta...

Aku,jujur,tidak rela membiarkan jiwaku sepi, sesepi kamar tanpa barang...
Aku beranjak, akan membuat kenangan baru, dan mengikuti katamu aku tidak akan hidup di dalam kenangan, sekalipun aku ingin memegang kenangan ini erat erat...

Sahabat, teman, kekasih... Semua
Yang telah menemaniku mengecapi 4 tahun di bandung, aku berterima kasih..
Para sahabat yang tidak pernah menjerumuskan, dan penuh dengan kesetiaan,
Para teman, yang penuh perhatian
Dan kekasih yang mengangkatku tinggi tinggi dari kesuraman dan kegalauanku...



Apalah artinya diriku tanpamu semua?


Aku bersyukur,
Dan sekarang,sekalipun air mataku tak kuasa tertahan mengiringi langkah kakiku, aku berjanji, tidak akan melupakan kenangan ini,
Aku bergerak untuk maju, melangkah, hanya karena ingin hidup lebih bahagia daripada ini,
Akupun mendoakan kebahagiaan kalian...



Selamat tinggal,
Selamat jalan...

Senin, 13 Juli 2009

kebosanan akannya, akanmu, dan akan diriku sendiri

kamu diam saja, dan bilang, kalau kamu cuma bayang-bayangnya.
dengan tenang, kamu berkata, kita lebih baik berteman saja....

padahal, aku baru saja menemukan kamu, tambatan hatiku.

susah, bagiku, untuk terus-terusan berpikir bahwa kita telah bersama.
rasanya seolah tak percaya, setelah sekian lama aku menunggu,
dan mencari, akhirnya aku mendapatkan juga orang yang pantas untuk kusanding.
kamu.
kekasihku.
tak tahu lagi harus kemana mencari orang sekeren kamu, mengimbangi aku, dan menyayangi aku setulusnya.
akhirnya memang impianku akan kekasih hati terwujud, menemukanmu, mengangkatku tinggi-tinggi dari jurang yang dalam, yang kadang aku berpikir mustahil untuk melewatinya.
tapi denganmu, ternyata aku bisa... tepatnya, aku sedang dalam proses pendakian jurang itu denganmu.


gadis itu, dan dirinya. kegalauan dan kegundahan yang seharusnya bukan milikku lagi terus berkelibatan di sisiku.
sebenarnya, mereka tidak membayang-bayangi mu... dia tidak membayang-bayangimu.
akulah yang dibayang-bayangi nya, dan aku berada seolah hantu untukmu.
A.S, gadis-gadis brengsek yang mendadak, aku membenci mereka.
dan itulah cerminku,
seorang gadis yang penuh iri dengki kekanakan dan egois.
sebenarnya, barangkali, aku yang brengsek.
dan pantas untuk dibenci.
sebenarnya aku cemburu, dan membuatmu cemburu, sementara aku kalah.
kecemburuan yang tak beralasan dan penuh dosa ini hanyalah kerikil yang membuatku terjatuh dalam jurang lagi.
aku tahu.
dan diulangi oleh teman kita, yang menceritakan hal yang aku benci,
dengan penuh suka cita aku bisa berkata...
"sebenarnya aku membenci mereka kok" kataku.
"tapi aku tidak mau mengurusin kisah cinta para manusia bodoh, brengsek, kekanakan yang hanya tahu bermain"

sebenarnya, akulah manusia bodoh.
akulah yang menciptakan karakter si dia, dan membuat kamu terpaku dan kecewa
akulah yang membuat kamu sakit hati hingga seperti ini....
dan rasa sayangmu dengan drastis berkurang kepadaku...
aku, bukan dia, aku yang membuat kamu seperti ini.
akulah si gadis brengsek yang dari tadi aku bicarakan itu.


"maaf"


seandainya kata itu tak perlu untuk diucapkan kembali,
dan kamu tidak menarik kata-katamu untuk melepaskan aku.. mungkin, aku sudah bergerak tegar lagi, menikmati hari kesendirian dan kedengkianku lagi.
tapi kamu memberikan aku rasa kehilangan yang aneh.
sebuah perasaan dimana aku tidak ingin tidak melihatmu lagi,
tidak memelukmu lagi,
rasanya tidak percaya apa yang kudaki selama ini hanya lah lubang dalam yang menjatuhkan aku kembali?
aku tertawa.

kupikir, barangkali, yang bosan adalah kamu.
dan ketakutanku adalah benar, kehilangan perhatianmu.
aku yang semakin membusuk ini, dan aku bahkan tidak mengenalmu...
aku yang kalah.
semakin aku lemah dan mencintaimu,
semakin kamu kuat untuk meninggalkanku. mengingkari janjimu
dan aku takut,
sesaat memandang matamu, benarkah, tidak terbesit olehmu meninggalkan aku?



gadis yang hina ini mengenakan topeng sejuta wajah yang indah,
barangkali, benarkah kamu mencintai beberapa ratus diantaranya?
dan lihatlah betapa busuknya wajahku, hatiku.
jangan buat aku terlalu dalam mencintaimu, kalau akhirnya kamu berani untuk berkata melepaskan aku lagi.... aku tidak berani membayangkan.
mendadak, sudah terlalu jauh aku daki jurang itu, dan barangkali aku perlahan menggali jurang yang lain.
adakah kamu membiarkan aku terjatuh ke jurang lain yang aku gali?

Minggu, 05 Juli 2009

sebuah "bahagia" di mataku

orang-orang memandangnya dengan kagum,
beberapa setuju bahwa dia adalah gadis yang cantik,
yang lain lebih setuju bahwa si gadis cerdas dan pintar
sisanya setuju bahwa si gadis adalah orang yang baik.

intinya, si gadis adalah hampir sempurna.
badannya yang bagus, membuat hampir iri aku dan yang lain...
wajahnya yang cantik, membuat decak cowo-cowo yang melihatnya...
otaknya yang cerdas, selalu membuat ide-ide brilian yang dikagumi...
usahanya yang tekun, membuat orang-orang respect kepadanya...
hatinya yang baik, membuat yang lain tergerak untuk membantunya...
dan kesempatannya,
dia selalu mendapat nilai yang baik,
teman-teman sahabat yang baik,
keluarga yang mendukung,
pekerjaan yang dihargai,
pandangan respect,
proyek yang dipuji,
kekasih yang menyertainya selalu...

kebahagiaan di mataku, tidak akan lengkap, jika hanya sebuah kesempurnaan,
kelebihan tanpa kekurangan...

keminderan untuk dekat dengan orang baru,
ketakutan untuk memulai yang baru,
tanpa perlawanan untuk pendapat yang baru,
perasaan bersalah untuk hal yang buruk,
kekecewaan akan kehilangan,
kelelahan akan perjuangan..

sosok yang lemah dan rapuh, diaduk
dengan sosok yang sempurna dan kesempatan yang baik.


entah apa itu "bahagia", seandainya dilihat dari mata kesempurnaan?
dan apa pula "bahagia", dilihat dari mata kekurangan? menurutmu,
namun, sebuah "bahagia" di mataku, bagiku adalah,
ketika sebuah air mata mengalir, karena bangga akan kesempurnaan dan kekurangan itu sebagai satu kesatuan.






impianku, telah, akan menjadi kenyataan...
secara singkat, semua tercapai dengan penuh suka cita.
aku mengucapkan syukur....
sekalinya ini, aku menyadari "bahagia" yang ternyata selalu ada di hidupku setiap harinya, tanpa aku perlu mencarinya di manapun.
bahagia karena menjadi aku. kesusahanku. kekuranganku. kelebihanku.
hanya karena aku hidup.
bagaimana dengan kamu?