Senin, 11 Oktober 2010

leap of faith

"apa kabar? how was ur day?"
kalimat ini selalu aku tunggu2,,, ketika aku melihat message ku.
aku tersenyum sejenak dan mulai mengetik ttg hari2ku (yg sebenarnya biasa saja)
kamu akan menanggapinya dengan penuh antusias,,
dan aku jadi semakin membara untuk bercerita lebih lanjut,,,

aku mengenalmu tidak terlalu lama,,
tapi hatiku merasa sudah sangat lamaaa sekali mengenal kamu.
aku bisa cerita apa aja,, bisa sampai lapisan terdalam diriku,,kepadamu
hanya seorang,, seorang sahabat yang sebenarnya tidak ada bedanya dengan yang lain.
perbedaannya, kamu merongrong lebih jauh isi hatiku, dibanding yg lain.
km masuk lebih dalam di kehidupanku lebih jauh drpd sahabat ku dr kecil.

dan apalah km ini bagiku?
aku sangat terikat dan dilema,, pada suatu ketika.
aku merasa tak kuat terus menanggung beban menggantung seperti ini,,,
aku tau benar perasaanmu padaku, tapi km tau benar, apa yg sebenarnya tak mungkin kita jalani...km hanya menguatkan dirimu sendiri dan berkata bahwa itu mungkin.
akhirnya, seorang lain datang dalam hidupku, dan membuat duniaku bergoyang sesaat,
aku mengambilnya sebagai "mimpi yg terjawab"
dan aku memutuskan untuk berhenti dalam hubungan yang semakin tak pasti seperti ini..
beberapa orang, aku sedih beberapa kali, tapi aku hanya menangis saat memutuskan hubungan ini denganmu...

apalah kamu ini bagiku?
aku merasa "bahagia" ketika bisa menjalani hidup dengan orang yang aku rasa "mencintaiku"... tapi aku terus mencari kesempurnaan,
karena aku tidak mendapatkan impianku terjawab di "mimpi yg terjawab" itu...
aku mencari orang lain, yang sebenarnya bukan siapa2,, dia juga baik padaku.
tapi kebaikannya hanya karena kita senasib - dan bukan karena suka.
kadang, dia selalu memarahi ku, cemburu, menuntut.. hingga hari demi hari aku makin takut untuk bercerita lebih banyak...
aku hanya bercerita padamu.
km tetap dengan sabar mendengarkanku,
tetap memberikan saran terbaikmu,
kamu tidak pernah meninggalkan aku....

tapi apalah km ini dalam hidupku?
pada akhirnya, "mimpi yg terjawab" berubah menjadi "neraka yang terjawab" ...
aku terus menangis,, merasa hancur - karena baru saja aku merasakan aku bermimpi, tahu2 aku dijatuhkan dari langit paling atas...
tapi kamu tidak menunggu dua kali untuk menjemputku.
kamu ada.
kamu selalu ada.
km selalu bertindak sebagai sahabat yg paling baik.
aku selalu bersyukur memiliki kamu,
bersyukur ketika km tidak mendapatkan gadis yg km sukai,
bersyukur aku masih memiliki km...

apalah kamu?
kalau ternyata kenyataannya,,, aku yg egois...
mungkinkah aku yg selama ini memberikan tali tak nampak pada hatimu?
ketika km jauh, aku bisa menariknya lagi.
apa kah memang itu yang aku lakukan padamu?

detik2 memang berjalan begitu cepat,,
hingga aku merangkak lagi untuk membenahi mimpi dan hati yg terluka.
puing2nya terlalu banyak, dan masih rapuh...
tapi kamu masih ada.

km menemani hari2ku dengan kegombalan dan lelucon,
aku selalu tersenyum dan tertawa, sesaat aku merasa sangat bahagia
ketika aku menemukan sahabat2ku sudah hilang ditelan masa,
kamu masih ada untuk menguatkan aku,,,
ketika aku terpuruk dalam kegalauan seorang diri,
kamu selalu ada untuk memberikan aku semangat....
mungkin km tidak pernah tau, tp.. arti kamu, bagi aku, bukan hanya sekedar kata2..

tapi arti km bagi hatiku?
aku tidak bisa menjawabnya.


aku sangat suka ketika kamu menggombal, aku merasa aku hidup kembali...
tapi saat km berkata "i love u"
segelintir air mengaliri pipiku,,

apalah kamu?
siapa kamu?
kenapa kamu bisa membuatku seperti ini?


aku bertindak seolah2 aku lupa...
karena keesokan harinya aku akan melihat message itu lagi
dan aku merasa ada ssorg yg menemani aku.
tapi malam harinya, aku merasa mulai harus menemukan jawaban ini,
dan besoknya aku lupa lagi...

pada hari yg paling km nantikan, akhirnya kamu memintaku untuk melakukan lompatan besar. bersamamu...
tapi,,
aku justru bilang tidak.

apalah kamu? apalah aku?
sebenarnya, ada hubungan apa kita di masa lalu?
kenapa aku begitu terikat sangat denganmu...
kenapa aku bisa begitu sedih dan senang beriringan denganmu?
kenapa aku bisa tidak terlalu mencintaimu dan tidak berani untuk bersamamu?
kenapa aku bisa mencintaimu dalam konteks yang membuatku nampak egois?



aku harus lari ke mana?
bagaimana aku harus berkata padamu?
kenapa aku harus menjawabmu?


senormal-normalnya aku dengan otak normalku, aku akan berkata dengan terus terang,
"tolong tinggalkan aku,, hubungan kita sangat tidak sehat, pergilah. aku sungguh2 tidak mungkin denganmu (tanpa alasan logis yg bisa kumengerti) "
aku dengan sepenuh hati (kenormalanku) aku berharap kamu pergi dalam hidupku.
pergilah mencari kebahagiaanmu sendiri...
jangan lagi terikat hati padaku, putuskanlah tali apapun yg membelenggumu.
aku sepenuhnya berharap kamu pergi...





aku bilang "aku tidak mau lagi bersamamu"
tapi aku tetap menantikanmu...
aku selalu bersiap untuk membalas messagemu.
"love u" in the way of me...

Rabu, 29 September 2010

hari yg panas dan penuh peluh keringat,
musim gugur tidak akan pernah berakhir jika tanpa keadaan cuaca tak menentu seperti ini.
kadang bisa begitu panas, kadang dingin hujan dan disambut petir badai.
aku masih saja makan dengan lesu,,
piring makananku masih penuh dengan lauk yg tidak ingin aku makan.
kentang, daging dan telur...

aku meletakkan begitu saja sendok di atas piring.
dan bergerak keluar mengikuti teman2 yg bergerak pergi karena sudah kenyang.
kamu terus menggelayuti ku bermanja, ke pada siapa saja kamu menyapa,
kamu sangat terkenal, sementara aku tidak.
aku ada ketika kamu membutuhkan aku saja.

ketika kamu lapar, aku akan datang dan menemani mu makan,
ketika kamu kesusahan, aku akan membantu kamu menyelesaikan masalah,
ketika kamu merasa bodoh, aku akan mengajarimu dengan sabar,
kamu bilang aku sangat hebat, kamu sering memuji2 aku...
aku tersenyum malu ketika kamu memujiku,
bagiku itu benar2 sesuatu yg berharga...

kamu selalu bertanya kepadaku, seolah-olah aku ini pintar,
karena aku tidak mau mengecewakan aku berusaha untuk terus menjadi lebih baik.
aku tidak pernah mengeluh.
aku suka melihat dirimu merasa puas dengan jawabanku, maupun tertolong dengan perbuatanku.

saat kamu down, dan sedih, aku akan ada untuk menemanimu.
dengan sabar aku akan memberimu segudang nasihat dan motivasi,
hanya supaya kamu tersenyum dan mensyukuri hidup,
sehingga besok2 kamu akan hidup lebih baik lagi,,,

saat kamu kesusahan dan bebal, aku akan ada untuk membantumu,
dengan sabar aku akan memberimu segudang ide yang cemerlang,
hanya supaya kamu tertawa dan merasakan banyak ide yg mengalir di otakmu,
sehingga besok2 kamu akan merasa memiliki konsep yang lebih tepat,,,

saat kamu membutuhkan sesuatu, aku akan ada untuk menolongmu,
dengan sabar aku akan meletakan pekerjaanku dan mencarikan untukmu,
hanya supaya kamu merasa lega dan merasakan bahwa masalahnya sudah hilang,
sehingga besok2 kerjaan maupun masalahmu akan hilang tak berbekas,,,

saat kamu tidak mengerti akan suatu hal, aku akan ada untuk mengajarimu,
dengan sabar aku akan mengajari dengan cara yang paling mudah dimengerti,
hanya supaya kamu mengerti bahwa tidak ada yg susah di hidup ini,
sehingga besok2 kamu akan dapat mengatasi pertanyaan dengan mudah,,,

saat kamu merasa sendiri, aku akan ada untuk menemanimu,
dengan sabar aku akan menyingkirkan semua masalah keluh kesahku,
mendengarkanmu hanya supaya kamu tidak merasa sendiri di dunia ini,
sehingga besok2 kamu akan merasa tegar untuk mengatasi hari2 esok,,,


hingga suatu hari aku yg jatuh dalam kekelamanku,
kadang aku pun pernah merasa down, bebal, tidak berguna, butuh sesuatu, bodoh, dan merasa sendirian...
kamu ada, kamu selalu ada untuk berusaha menyingkirkan segala duka itu dalam diriku.

kamu akan berkata, bagaimana mungkin, seorang yg hebat seperti diriku bisa down, bebal, tidak berguna, membutuhkan, bodoh dan merasa sendirian?
karena aku tidak akan berkata apa2 lagi, aku hanya tersenyum, dan memakan semua motivasi yg pernah kulontarkan padanya...




kamu memanggilku cantik - karena aku fotogenik dan fotomodel yang baik
kamu memanggilku pintar - karena aku hebat dalam pelajaran, aku mudah belajar
kamu memanggilku cerdas - karena aku tau segala hal
kamu memanggilku kreatif- karena aku fotografer, editor, ilustrator, penulis berbakat
kamu memanggilku baik - karena aku selalu menolongmu saat susah.
kamu memanggilku hebat - karena aku selalu memotivator mu dan membuatmu tegar

karena menganggapku terlalu tinggi, aku merasa sendirian.
ketika aku jatuh, kamu menganggap itu hanya ketidak percayaan diri,
padahal aku benar2 merasa terpuruk,...
kamu tidak tahu, rasanya benar2 sakit,,
aku berupaya begitu kuat untuk membuat sekeliling ini menjadi suatu lingkungan yg harmonis...
tapi pada diri dan pikiranku, aku tidak mampu.


tidak ada yg berbicara ttg kejelekanku,
tp aku tetap sendirian.
tidak ada yg datang menengok aku, ketika aku sakit,
karena aku hanya lah sebuah obsesi. dan bukan sebuah kehidupan.

manusia2 seperti dia, yg tidak sempurna, justru sangat bahagia
ditemani oleh orang banyak yang peduli akannya...
sedangkan kesempurnaanku adalah satu2 nya yg tidak sempurna di hidupku.


"apa aku pernah mengeluh?"


apakah seorang obsesi yg dielu2kan dan dibanggakan, pernah mengeluh?
sebenarnya dia tidak ingin sempurna,, dia hanya ingin, bahagia. bersamamu.
bersama kamu kamu kamu kamu kamu dan seribu kamu, teman2...

Jumat, 03 September 2010

Theres no LOVE in this world...

Ketika seseorang berkata "mencintai" seseorang yang lainnya,
bahkan sempat menangis, merengek, dan sakit hati yang begitu parah...
Saat dia berhasil bersama dengan orang tersebut, dia akan bahagia,,
Bagaimanapun, ini bukan benar "cinta" adanya,
pada dasarnya, dia hanya mencintai diriya sendiri,,
dia mencari orang yang dia ingin bersama, dengan tujuan - membahagiakan dirinya sendiri
saat itu, dia akan mulai menuntut, berharap, dan mulai sedih jika keinginannya tidak tercapai,, benar, inilah yang dinamakan - cinta dengan emosi -

Tapi, siapapun tidak bisa bilang, bahwa yang ini hanya cinta emosi atau tidak..
karena tidak ada yang tahu.
Mungkin tidak semua orang memiliki -cinta emosi- ini, pasti, di dunia ini, ada beberapa gelintir orang yang benar-benar tahu, apa itu cinta.

Bukan waktunya lagi untuk melow-melow dengan pertanyaan, apa itu cinta?
Tidak sedikit lagu maupun film ataupun apapun dengan tema cinta,
Banyak orang dan pasangan, bergandeng tangan dengan bahagia...
padahal, mungkin, semua itu, adalah kebahagiaan atas dirinya sendiri,
bukan atas siapapun maupun pasangannya...

ketika kita berbuat baik, berdoa, dan mendoakan seseorang yang baik-baik,
tidak jarang, di jauh-jauh-jauh paling dalam di lubuk hati kita, kita berharap sesuatu.
berharap doa kita akan berbalik kepada kita, dan karma" baik akan membantu hidup kita.
ketulusan ini menjadi sebuah ambigu.
Beberapa buku mengatakan, kebaikan tanpa pemikiran, itu bukanlah kebaikan.. melainkan hanya satu perlakuan tanpa hasil.
Beberapa lainnya mengatakan, kebaikan lebih baik tidak disertai dengan pemikiran apapun... dengan tulus, dan maka itu akan menghasilkan sesuatu.

Kita tidak perlu mengatakan apa keinginan kita, karena Tuhan sudah tahu.
atau,
Kita harus meminta apa yang kita inginkan, atau Tuhan tidak akan memberi.

dimana Cinta ini berada?


Cinta seorang Ibu begitu luar biasa, dia mencintai anaknya, melahirkan, membesarkan anaknya dengan sangat hebat, jerih payah dan tangis.
berjalannya dengan waktu, cinta ini akan menjadi suatu cinta penuh emosi,
dia akan marah, ketika anaknya mendapat nilai jelek,
dia kecewa ketika anaknya tidak menuruti keinginannya,
dia akan mengumpat anaknya ketika dia berbuat salah,
dan bahkan, beberapa ibu tega- membunuh anaknya sendiri, dengan apapun alasannya.

Kadang kita tidak bisa membandingkannya dengan cinta seorang anak,
seorang anak berpikir bahwa, dia terlahir untuk membahagiakan kedua orang tuanya,
mereka yang melahirkan dan membesarkannya.
dengan penuh susah, perubahan, keinginan yang tandas, memendam jati dirinya,
dia berubah menjadi anak yang dibanggakan, orang tuanya bahagia..
dia bahkan rela mati demi keluarganya, mencintai - yang dikatakan mencintai dengan tulus. cinta mati.
Sebenarnya itupun bukan cinta, melainkan keinginan, hasrat jiwanya, untuk membahagiakan dirinya, dengan melihat orang tuanya bangga kepadanya.
Acceptance. penerimaan di keluarga maupun masyarakat,,

Tidak ada yang benar-benar tahu, apa itu cinta,
karena cinta kadang bisa dikatakan, dan dirasakan dengan palsu.
saat melihat seseorang yang sesuai dengan kita,
kita akan bilang "mencintainya"
yang dalam hati berharap dia bisa membahagiakan kita kedepannya,


Tidak ada orang yang berhenti menuntut, langsung atau tidak langsung,
TIDAK ADA ORANG YANG TIDAK INGIN BAHAGIA
dan itu egois - walau sekarang ini , kata egois pun sudah jadi ambigu.
sebut saja - cinta dengan emosi -

kata-kata "penerimaan" berarti besar untuk mengerti apa itu "CINTA" yang sebenarnya.
ketika aku melihat seseorang yang aku sering katakan "mencintainya", bersama dengan wanita lain, dan merasa sakit dan emosi yang begitu besar..
aku mulai mengetuk2 tanganku agar terasa sakit, supaya aku sadar, ini bukan cinta- tapi sebuah emosi, aku menginginkan dia bersamaku karena aku ingin bahagia,
bukan karena aku benar-benar mencintai dia, seperti yang selama ini aku pikirkan...

aku mulai berusaha menerima, apapun.
semuanya.
semua keadaan buruk yang menimpaku, hal-hal yang membuatku sedih,yang memalukan, segala hal yang ingin kusangkal... dan rasa ingin membantah semua tuduhan-tuduhan.
aku menerimanya.
aku menerima dia sekarang memang tiada rasa lagi,
menerima semua tuduhan itu,
menerima semua yang terjadi.
berjanji untuk tidak akan menangis maupun merengek-rengek lagi,
menaikkan standar hidupku,
mencari arti kebenaran cinta itu,

Benar, walau susah,
tapi itu benar,
ketika kita benar-benar merelakan seseorang yang kita sayangi pergi demi kebaikannya, dan kebahagiaannya,, mungkin ini baru benar yang disebut dengan CINTA.
tanpa rasa ingin memiliki. hanya ingin melihat dia bahagia.
walau tak ada aku di kebahagiaan itu.

berkali-kali suara hatiku ingin mengutuk dan memarahi penuh emosi
ketidak terimaan karena perlakuan dia kepadaku,
tapi aku akan terus memendamnya hingga kata-kata itu hilang,
dan hanya kata-kata tulus, "semoga kamu bahagia, dan mendapatkan yang lebih baik daripadaku"... yang akan kuucapkan.

dan aku akan tersenyum ketika kamu jawab "PASTI"

Rabu, 01 September 2010

Menghargai Hidup

Pada tahun keduaku, menjalani mimpi,
ada satu hal yang berbeda dalam hidupku...

aku tiba, di tahun keduaku, dengan dua koper besar di tanganku, dan tas jinjing kecil..
suasananya tidak pernah berbeda dengan suasana pertama aku menginjakkan kaki di tanah ini, hawa yang sama, cuaca yang tepat sama, sinar matahari yang lengket membakar tubuh,
tidak ada yang berbeda...
rasa tegangku pun tak kalah jauh sama dengan pertama kali aku berada di sini,
aku mentegarkan diriku, dan berjalan sendirian, menapaki apa yang aku perbuat, hasilnya, menghela nafas sejenak,, dan berjanji akan kuat.

aku masih teringat rangkaian kisah tahun pertamaku yang selama ini aku anggap mimpi indah....
dalam masa yang bersamaan, aku memiliki segalanya...
teman - cinta - sahabat - keluarga - finansial - waktu - kebebasan...
aku mereka-reka lagi apa yang pernah terjadi di jalan yang kulalui sekarang,,
aku teringat,, seseorang akan menelpon aku untuk mengecek apakah aku sudah sampai atau belum...
di depan sana, akan ada orang yang menjemput aku dan membantuku membawa barang...
aku melewati semua itu, dan kosong..
benar-benar sepi..
ada beberapa orang yang tak kukenal..
dan aku melalui mereka, mereka pun mengacuhkan aku...

tahun kedua ini, sudah kutekadin untuk dilalui dengan kuat.
aku merasa bahagia saat aku hidup sempurna,,
dan ketika sempurna, aku jatuh lagi di lubang yang sama,,
merakit nya lagi dari awal..
permainan ini bagiku semacam menyusun puzzle..
ketika sudah terlengkapi, aku mengacaknya dan mengulangnya...

tidak ada yang menelpon maupun menjemput aku,
karena aku meninggalkan semua itu di belakang.
tidak ada yang salah dengan mereka.
masalahnya memang ada di aku.
seorang sinting yang tergila-gila pada kekelaman.

aku terus beruntung, karena selalu ada orang yang menolong aku,,
ada saja orang yang mendadak tak kukenal, membantuku membawakan koper.
aku selalu beruntung...

hidupku sangat beruntung,
kehidupan yang sempurna selalu ada di dekatku, kapan saja selalu berada untuk aku ambil. puzzle yang sebenarnya bisa tersusun sempurna.

aku menggiring koperku sampai dikamar, menemukan beberapa orang yang kukenal tersenyum padaku.
aku menguatkan diriku, inilah hidupku dimana aku tidak bisa lari.
tapi aku bisa membuatnya menarik.
kadang aku bisa di atas, kadang bisa di bawah..
tidak ada yang seru jika aku di atas terus,, begitu juga akan menyedihkan bila aku di bawah...

malam yang kulalui pun terasa lebih sepi dari biasa,
aku teringat, seseorang akan menelpon dan membuatku manja dan tertawa,,
sementara yang lainnya akan datang mengajakku nonton atau merencanakan ke mana kita akan pergi besok...
mulai hari ini, semua yang kemaren pernah terjadi, sudah benar2 mimpi indah yang berlalu, aku bahkan tidak mengingat detailnya.

aku benci mengatakan ini mimpi buruk,
karena sedikitpun aku belum melalui dan merasakan hal-hal buruk itu.
semuanya adalah mindset aku.

seseorang mendatangi kesepianku pada akhirnya,
dan menanyakan kenapa aku sekarang seperti ini,,
aku mulai mengatakannya, tidak ada yang salah dengan mereka yang meninggalkan aku.
jauh sebelum mereka meninggalkan aku, aku dulu yang telah meninggalkan mereka,
aku sudah jauh berada di dunia berbeda dengan mereka..

"kemana kekasihmu?" tanya dia.
aku tidak menjawab, selama ini ada orang-orang yang merasa aku memiliki dua kekasih dalam dua dunia. jawabannya, aku tidak memiliki kekasih yang manapun. Segalanya adalah -jelas- rekayasa pikiranku.

aku mencintai sekaligus terbeban oleh salah satu diantaranya. yang satunya lagi, totally semacam kegilaanku.
aku bermain api dan membakar diriku sendiri, diantara keduanya.

aku tidak tahu haruskah menangis atau menyesal kehilangan keduanya.
karena sekarang, aku benar-benar tidak ada di antara mereka.
sama sekali hilang.
nampaknya ini semua yang dikehendaki oleh hatiku,
aku tau ini akan terjadi,
aku tau kekasihku di dunia nyata akan meninggalkanku,
dan aku membuatnya terjadi dengan cepat, aku merekayasa kekasih yang satunya,
dengan hatiku....

aku mengelabui semuanya dengan melakukan hal-hal riskan dan memalukan,
aku benar-benar tidak peduli dengan pandangan orang terhadapku,
aku membuatnya image sempurnaku berantakan, seperti puzzle yang kurubuhkan sendiri.
proses penghancuran puzzle ini begitu menyakitkan sekaligus menyenangkan,,

aku mempermainkan pemikiran orang-orang,
dan mereka mulai percaya bahwa aku memang beruntung, dengan dua kekasih dalam dua dunia,
yang sebenarnya, tidak satupun dr mereka adalah kekasihku.
yang satunya sudah hilang entah ke mana, dan satunya lagi adalah murni- kebohonganku.
aku tidak pernah menciumnya, memeluknya, menyentuhnya...
bagaikan delusi yang kurasakan secara nyata,
tapi aku menganggapnya kenyataan,
mungkin kebenarannya adalah, aku ingin menganggap itu nyata, terjadi dalam duniaku.

aku sedih sekaligus merasa puas saat mereka percaya,
puzzle nya benar-benar sudah hancur.


bahkan dokter pun, tak sanggup memperbaiki aku,
tak sanggup mengobati isi hati yang membeludak ini,
banyak kepribadian dalam satu orang.
ditambah pemikiran yang bagaikan medan perang.


kehidupanku tak benar-benar normal,
aku benci hidup bahagia sekaligus benci hidup sengsara.
saat sengsara aku ingin bahagia, dan sebaliknya,
seperti puzzle, yang tak pernah puas aku rakit...

tidak ada yang salah dari mereka semua, mereka sangat baik, sungguh.
ini masalahku, dan tidak ada obatnya,, bukan watak, bukan juga prinsip..
tapi jiwa.

aku tidak lagi-lagi menginginkan mereka..
hidupku terlalu kejam untuk mereka,
aku tidak bisa menghargai hidupku, bagaimana aku pantas untuk mereka,
bagaimana bisa menghargai hidup mereka..
mereka benar, mereka pantas mendapatkan hidup yang normal.

seutas pemikiranku diputus oleh bunyi pintu yang berdecit,
seorang suster mengurusi aku, koperku tertata rapi di samping.
dia membawakan aku obat,, yang selalu membuat aku berdebar2,, dan merasa akan cepat mati.
nampaknya benar, ini tempat di mana aku tidak bisa pergi,,
keputusan kedua orang tuaku.
tahun keduaku, aku masuk lagi di ruangan ini,
walau tanpa sel, aku berada di tempat paling jauh,,
rumah sakit jiwa,, tanpa siapapun untukku.
tanpa siapapun sangggup menolongku keluar, bukan hanya dari penjara ini, tp dari ruangan ini...

kebahagian sejatiku,
sebuah kekelaman.

(rumah sakit jiwa, mimpi buruk) sekaligus baik.

Rabu, 11 Agustus 2010

Suara hati untukmu,,

Ada banyak sekali kata yang tercekat dalam hatiku, sayang..
Banyak sekali, ingin menemuimu, bercerita..

Aku takut, aku takut kembali ke mimpiku, rasanya sedih, karna aku terus mencoba tapi tak dianggap,...
Aku sedih, dengan apa yang terjadi padaku sekarang, rasanya lebih sepi dari yang pernah kurasakan,...
Aku galau, tak tahu harus ke mana melangkah, aku ingin bertanya, apa yang selama ini aku ingin raih?
Aku sakit, mulai suram, dan tertekan, aku tau aku harus berpikir positif, banyak bersyukur, menjernihkan pikiran dan hati..
Tapi, tidak ada hal, yang membuatku tenang saat ini, aku mau menangis tapi tidak tau harus menangisi apa?

Tiap hari,aku berdebar ketika suara motor mendekat, buru2 mengintip dr jendela..
Aku tidak tau harus bereaksi bagaimana ketika bertemu denganmu?

Mungkin aku bisa tersenyum tanpa henti atau menangis tiada akhir terharu..

Waktu terus berjalan, bebanku makin berat, aku ingin berbagi padamu, menggenggam jemari lentikmu,
Ingin dipeluk.,...
Aku tidak mau berpisah, tidak mau,
Karna satu2 nya yang terus menguatkanku saat aku jauh, adalah kamu. Orang yang kuanggap impianku, jawaban masa depanku...

Aku benci memikirkan, kamu tak lagi merasakan hal yang sama?
Setiap aku mencoba berlutut mengemis, rasamu makin pudar,
Aku takut...

Dunia ini berputar di atas ego masing2,
Menyadari tidak memiliki apa2 yang ada buatku, aku merasa sepi...
Aku benci melihatmu dengan santai tak terbeban meninggalkanku,
Ingin marah,
Ingin menangis,
Ingin pergi,
Aku sangat ingin kabur dari semua ini...
Menunggu yang tak akan datang itu menyakitkan,,

Kapan kamu pulang sayang? Tenangkan hatiku.... Perasaan ini tak mudah berubah.
Cepat kembali ya..

Selasa, 10 Agustus 2010

Masihkah kau mencintaiku?

Hari ini,aku men0nton acara itu juga.. Yang dulu, pacarku melarangku nonton..

Di dalam acara itu, seseorang menghamili wanita yang telah bertunangan,
Meski lelaki bejat itu khilaf, memperkosa wanita itu saat wanita itu tidur, bahkan mengancam membunuhnya..
Tapi, wanita itu tetap punya andil dari apa yang dia alami, dia suka mengenakan baju terbuka..

Saat terjadi seperti ini, sang guest menanyakan pada tunangannya, maukah tetap menikahinya?

Entah,apakah acara itu palsu, dibuat buat atau tidak.. Tapi, memaparkan di depan mataku juga, satu adegan ujian cinta..

Benar,cinta tidak semudah itu..
Tunangannya berkata tetap akan menikahinya, dengan berbesar hati,
Dia menerima wanita itu beserta kesalahannya beserta tragedinya beserta anaknya dengan tulus...
Sebuah keputusan berat yang hebat.
Tapi ego terus berjalan seiring waktu, benarkah setahun lagi, dia tidak akan memarahi istrinya dan mengatainya pelacur mengungkit aib ini?

Ternyata, mau tidak mau, kita harus percaya.. Mengatakan mau dengan seseorang, adalah komitmen.
Dan tak semudah itu, komitmen selalu diuji, tapi suatu yang sempurna tak akan pernah ada tanpa yang tak sempurna, karna ada sesuatu yang buruk, maka sesuatu bisa dianggap baik...
Inilah cinta,
Yang diperdebatkan banyak orang,
Karna ada cinta yang palsu, maka kita bisa menemukan cinta yang sejati...

Berharap, wanita itu bisa bahagia...
Benar, tak penting berbuat kesalahan, yang terpenting bagaimana memperbaikinya...

"Kelemahanku bukan karna ketidaksanggupanku,
Kelemahanku untuk diterima apa adanya olehmu"


Sayang,jika aku memang tidak bisa membuatmu bahagia, aku rela meninggalkanmu...
*bukti terakhir komitmenku, dan kecintaanku...

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 8

Aku ragu,apakah kamu bahkan ingat bahwa aku sangat suka musik, walau aku tidak bisa memainkannya?
Tahukah bahwa only the wind dan truly madly deeply sangat menginspirasiku?
Ingatkah aku selalu berkata bahwa watak bisa diubah tetapi prinsip tidak bisa?

Kamu ingat sayang?
Benarkah kamu mencintaiku seperti yang kamu katakan?
Ingatkah bahwa aku bangga ketika kamu memimpikanku menolongmu?

Tapi, apapun itu...
Aku tetap tidak beranjak,
Benar katamu, aku sangat egois dan harga diriku sangat tinggi..

Aku tidak tahu apa yang sekarang sedang kulepas,
Benarkah sesuatu yang berharga yang suatu saat akan kusesali,
Atau hanya serpihan cinta yang memudar yang akan kutemukan lagi?

Semakin tua, aku akan semakin laku, sementara gadis sepertimu, semakin tua akan semakin mengobral diri..

Aku masih tidak beranjak,
Aku juga tidak menjemputmu,
Tidak mau dijadikan kenangan untukmu,
Membiarkanmu melebur bersama sisa2 cintaku..

Aku mudah mendapatkan cewe,
Mungkin lain kali pada gadis itu aku akan mengcopy kata2 padamu dulu..
Mercusuar,
Manusia bodoh,
Impian,
Pelabuhan terakhir,
Sangat cinta..
Dan bertaruh, bagaimana hasilnya, bisakah mempertahankannya?

Mungkin,aku hanya malas mempertahankan, yang pergi kubiarkan pergi berlalu,
Tidak ada niat untuk mempertahankannya kembali..

Karna kepergianmu bagaikan takdir, padahal,aku mungkin bisa mengubah takdir itu..

Kau makin kurus, nampak tersiksa, senyummu kembali nampak dipaksakan,
Aku tidak tahu, akhirnya justru akulah yang membuatmu paling sakit hati, menggali lubang yang lain di hatimu,

Maaf,
Kau tanya, masihkah aku mencintaimu?
Kau tahu jawabannya sayang..
Anggaplah aku angin yang berlalu, delusi, yang sebenarnya tidak pernah ada...

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 7

Aku suka bintang, bintang yang terlihat biasa, tapi saat bersinar, dia akan jadi paling terang dari semuanya..

Aku juga suka angka 14, suka pakai jaket biru buduk yang sbnrny bukan milikku.

Aku tidak suka makanan panas, aku harus meniupnya dulu sampai dingin.. Tapi aku suka pedas.

Aku suka dipeluk dari belakang, rasanya nyaman..

Aku selalu menggosok gigi dan lidahku hingga ke dalam..

Aku gaptek dalam komputer dan internet,

Kadang,aku bisa cape mengunyah,dan itu artinya aku ingin tidur,

Aku bermimpi menjadi dosen, dan berkeliling jalan dengan mobil ambulance, tapi, yang paling membuatku bahagia, ketika bisa melihat senyum pasien..

Besar nanti,aku ingin jadi dokter bedah jantung, tapi byk org mengusulkan jadi spog.

Saat kaya ,aku ingin membeli motor gede, karna aku suka balapan..

Bajuku itu2 saja,aku paling malas memilih baju dan belanja, tapi aku sangat suka barang2 yang mengkilap seperti perhiasan maupun jam tangan.

Aku berubah dan belajar dari pengalaman, menjadi cowo yang baik, tidak lagi mempermainkan cewe, tidak dugem, tidak berkelahi, dan belajar untuk bersosialisasi.

Aku sangat cinta keluargaku, karna siku tidak dapat ditekuk keluar, bagaimanapun, keluargaku salah seperti apa, aku harus membelanya.

Aku kagum pada kakakku, dia hebat, tapi dia sangat mencintaiku, karna aku kepanasan, dia mengijinkanku tidur di dekat ventilasi bawah pintu, sedang dia, hanya meletakkan jempol kakinya merasakan angin keluar masuk.

Aku malas, dan suka tidur. Aku tidak suka belajar, tidak suka menghafal, tapi aku sangat suka pengertian.. Belajar bukan soal hafalan saja, tapi juga pemahaman..

Aku punya teman baik, aku menemaninya ngapel cewe, dan dia selalu membantuku tanpa perhitungan..

Seseorang yang sangat kusukai pernah berkata bahwa mencintai itu mudah, tapi mempertahankan itu sulit..

Aku ingin memiliki istri yang saleh, yang mencintai anakku, dan bisa memberinya pengertian bahwa aku sibuk karna bekerja untuk nya..

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 6

Kasih, apakah ini sebentuk ujian?
Apakah ini artinya diuji, seberapa kuat hubungan kita, seberapa aku benar2 mencintaimu?

Aku merasa sangat galau,
Aku tetap berharap kau selingkuh saja..
Karna aku malu, telah terlanjur menuduhmu tanpa mencoba mengerti yang kau jalani..
Padahal aku tau, kamu lemah, manja pada yang memanjakanmu,tapi ingin berubah, mencintaiku.. Tapi aku malah tak mau tau, justru meyakini itu hanya omong kosong.

Aku tidak tau apa yang sekarang kamu rasakan..
Sedang memikirkan aku kah?
Seberapa sakit kah?
Menderitakah tak menemukan cintaku lagi?
Kacaukah merasa benar tapi tak dipercaya oleh orang yang mengaku mencintaimu?
Perihkah menyadari lelaki yang selama ini jadi impianmu, yang kau harapkan sebagai calon suamimu, pada akhirnya, adalah satu2nya orang yang paling tidak mengertimu, tidak berpihak padamu?
Hingga kau rela merendahkan martabatmu, mengemis cintaku kembali?

Aku merasa mungkin ini karma, mungkin, tak semudah itu menemukan cinta sejati, apalagi mempertahankannya..

Kau bilang, kau menungguku ada di menara tertinggi, terus menungguku menyelamatkanmu dari rasa sedih tak berujung..

Sayang, apakah melupakanku begitu sulit?
Padahal, melupakanmu sudah begitu mudah, bahkan aku benci dan jijik padamu..
Benar, aku lupa, aku lupa kata2 manis yang selalu kuucapkan padamu,..
Senyumku pun sudah hilang untukmu,
Dan aku tak membutuhkan senyummu lagi..
Bahkan rasanya aku tak mengenalmu..

Kenapa harus begitu susah melupakanku?
Pergilah dengan teman2mu, milikilah hidupmu, nikmati..

Suatu saat kamu akan lupa kisah kita.. Dan tua nanti, kita akan mentertawakannya bersama..

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 5

Waktu benar2 merupakan suatu pengujian bagiku,
Dalam sesaat mengenalnya, aku merasakan yang namanya mencintai, dicintai, tersakiti, kekecewaan, penantian dan.. Kepercayaan..

Selama ini, otakku terus memaksaku untuk cemburu, protektif..
Padahal aku tau, dia bagaikan senar.. Yang dikendorkan akan lepas, dikencangkan akan putus..
Aku justru sering menuntutnya, menyalahkannya,berpikir negatif padanya..

Aku selalu menuduhnya menggoda lelaki lain,
Yang sebenarnya aku takut itu terjadi..
Takut kehilangannya..

Aku percaya tidak percaya membaca surat itu,
Aku tidak tahu, dia mempertahankanku sedemikian dihatinya..
Aku tidak tahu, dia main petak umpet dengan psikopat itu hanya karna dia terharu memiliki teman satu2nya...
Aku tidak tahu, karna dia mempercayaiku, barulah dia melakukan itu semua..
Karna dia merasa aku percaya padanya, pengertian padanya, bahwa gadisku adalah gadis yang baik dan benar2 mencintaiku..

Tapi, dia tidak mengatakan padaku,
Karna aku selalu beranggapan buruk padanya,
Mungkinkah aku selalu memandangnya jelek jauh di dalam hatiku? Aku tidak pernah pengertian padanya..
Merasa semua yang dibuatnya adalah salah..

Aku tidak mau percaya, dia tidak selingkuh, hatiku benar2 telah membeku..
Akan sangat mudah bagiku, bila dia benar selingkuh..
Tapi ini?
Kedua kalinya seperti dihantam hujan batu besar..

Aku bukan dewa sayang,
Walau aku selalu mengatakan tulus padamu, mencintaimu,
Tapi aku hanya manusia..
Dan kata2,hanyalah sebatas kata2...

Mungkin,
Selama ini,aku yang berbohong..

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 4

Hari itu, aku memutuskan untuk meninggalkannya..
Sepenuh hatiku aku mencoba melupakannya...

Saat dia kembali,
Dengan derai air mata dan kata maaf,
Saat itu,hatiku benar2 telah membeku...

Sms yang selalu kutunggu, justru saat ini aku enggan membalasnya..
Telpon yang selalu aku nantikan, aku justru malas mengangkatnya..
Kedatangan yang kuharapkan, aku malah ingin mengusirnya...

Dia terus merengek,
Menangis,
Menyiksa diri,
Mengemis cintaku kembali..

Tapi, tidakkah kau ingat, harga diriku sangat tinggi...
Dan semakin lama, dirimu yang selalu dipuja puja, sekarang hanyalah gadis tanpa harga diri yang mengemis cinta padaku,
Setelah berselingkuh,
Dimana keanggunanmu yang dulu?
Rasa malu pun sekarang kau tak punya, masih menampakkan wajah di depanku...

Aku tidak lagi tertarik padamu,
Walau kau mengatakan akan melakukan apa saja demiku,
Cintaku benar2 tak berbekas,tak tahu harus mencari ke mana..

Kau masih tanpa malu berdiri,
Walau semua orang tau kau selingkuh,
Demi lelaki tanpa arti dibanding diriku ini..

Aku kecewa,
Sebegitukah cintamu yang palsu,
Kebohonganmu,
Aku muak!

Biar waktu yang mengobati semua ini,
Mungkin ini terbaik untukmu..
Tapi, waktu kau datang lagi dengan sebuah surat..

Itulah hari dimana aku menemukan musuh besarku,
Harga diri...

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 3

Rasa cinta ini tidak dapat diibaratkan dengan seluas lautan,
Rasa cinta ini bagaikan kuku,...
Yang ketika dipotong akan terus tumbuh dan tumbuh seumur hidupmu,
Menemukan cinta yang kau rasa cinta sejati...

Aku melepasnya pergi,
Karena itu adalah impiannya,
Dan berjanji akan terus menunggunya bagaikan manusia bodoh merindukan bulan...
Tak jarang berharap, dia selalu ada di sisiku,..

Pasti, suatu saat nanti, dia akan ada di sisiku,
Selamanya...

Waktu,
Selalu mempermainkanku,
Dia mulai jarang memperhatikanku,
Lebih sering em0si terhadapku,
Dan tak jarang, aku mulai merasakan, sakitnya mencintai,...

Ketika kulihat, fotonya, selalu ada lelaki itu...
Mungkin selama ini, lelaki itu telah menjadi pelariannya tanpaku,
Aku tidak bohong,
Akupun punya pelarian yang mengisi sepi hariku,
Tapi...
Tangan yang saling berpagut itu,
Benar2 membuatku menyadari sesuatu...

Inilah sakitnya cinta tak berbalas...
Diam2 air mataku pertama kalinya menetes demi gadis ini..
Gadis macam ini,
Mau tak mau aku jadi benar2 percaya gosip2 tahun lalu,..
Dia benar2 tidak setia dan murahan..

Dia selingkuh.

Senin, 09 Agustus 2010

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 2

Mengenalnya adalah anugerah,
Aku yang memberanikan diri membuat takdir ini,
Aku akhirnya berkenalan dan mengajaknya pergi...

Rasanya, sungguh tak percaya, dia bisa ada di sisiku..
Mengajaknya ke panti asuhan, panti jompo, mall.. Hari yang sungguh berharga,
Aku bahkan lupa gosip2 buruk yang menerpanya,
Awalnya, dia memang jutek kepadaku,
Tapi, aku playboy kakap ini selalu dapat menangkap incaranku,
Sampai akhirnya, dia tersenyum...
Sejak melihat senyumnya, mendadak, aku berjanji pada diriku tidak ingin melihat senyum itu pudar...
Dia sangat ... Menarik.
Seharian, aku terus memperhatikannya..
Senyumnya,
Pintarnya,
Gayanya yang cool,
Anggun.. Baik hati,
Gadis yang didambakan,
Dalam sehari,aku telah jatuh hati...

Aku merasa nyaman di dekatnya, rasa yang lama tak kurasakan,
Semakin hari,aku semakin mengingkari gosip2 sialan itu..
Gadis didepanku ini, sempurna bagiku,
Dia baik, anggun, cantik, pintar, romantis...
Dan semakin hari semakin terpes0na oleh kebodohannya, sederhana, ceroboh, lucu...
Senyumnya terus mengikatku..
Inilah pelabuhanku,
Yg terakhir...

Aku bagaikan bermimpi ketika mendapatkannya,
Dia memilihku, diantara lelaki2 itu,
Akulah pemenangnya...
Aku secara tidak langsung, memang turut andil atas sakit hati lelaki2 itu.. Beberapa menangis.. Karena dia memilihku,
Aku tidak tahu,
Sebegitu pedihnya kah cinta yang tak berbalas?
Seberapa sakitnya mencintai yang tak mencintai kita?
Entahlah,
Yang aku peduli,
Saat ini, aku adalah lelaki yang beruntung...

Hingga, hari itu datang juga..
Hari dimana cinta kita akan diuji..
Cinta jarak jauh..

Kekasih, calon istri, mantan pacarku,,... Part 1

Aku tidak pernah percaya adanya cinta pandangan pertama,,
Aku suka melihat wanita cantik,
Dan percayalah, aku bukan lelaki munafik, aku hanya suka wanita cantik dan itu yang bisa disebut cinta pd pandangan pertama,
Jadi, bagiku, cinta pada pandangan pertama tidak hanya terjadi sekali, tp selalu..

Aku melihatnya, sejak 5 tahun lalu,
Dia baru masuk kuliah, dan dia cantik,
Temannya banyak,
Gadis yang populer,
Polos dan belum pernah berpacaran,
Aku suka dia,
Sebagai wanita cantik,
Pasti membanggakan memilikinya di sisiku..

Aku jarang melihatnya lagi, namanya masih sering dibicarakan,
Tapi dia benar2 hilang,
Secara bergantian, aku mendengar dia disukai ini itu dan byk lagi..
Menjadi pacarnya adalah sulit,
Aku pernah beberapa kali melihatnya menjadi panitia kegiatan,
Berkenalan pun sulit,
Lelaki2 lain selalu mendekatinya secara bergiliran..
Dia masih populer, tapi hanya sebagai objek kejaran laki2 yg ingin membanggakan dirinya,
Mungkin termasuk aku,
Terakhir, yang aku dengar,
Gadis incaranku itu matre,
Kabar terparahnya dia sangat mencintai pacar yg telah menyelingkuhinya,
Hingga hamil...
Aku tak menyangka, dalam bbrp tahun, gadis polos populer itu berubah jadi cewe matre yang suka mempermainkan cowo dan hamil,,
Nasibnya benar2 berubah, dia pendiam, tidak punya teman, meski yg mengejarnya tetap byk,
Dia benar2 telah jadi wanita murahan..

Aku memang sedang menjomblo,
Dan waktu akhirnya memberiku kesempatan berkenalan...

Rabu, 30 Juni 2010

Mimpi Bagi Seorang Perawat, Seorang Gadis

Bibiku sakit, dia adalah perawat yang bekerja di klinik dokter di desa seberang.
sebelum dia kembali ke desanya, dia meminta aku untuk menggantikannya,
dia tahu, aku rajin dan telaten, aku juga terkenal ramah dan baik,
dia juga tahu, aku yang tidak hanya lulusan SMK ini butuh pekerjaan...

saat aku melihat dokter itu, aku merasa melihat sebuah MIMPI.
dia seperti impianku,, seorang lelaki yang tampan, berkarakter, baik, dan berwibawa.
dengan penuh kasih dia merawat satu demi satu pasien yang masuk ke klinik itu.
dia sabar dan penuh pengertian.

setelah setahun pertama, aku merasa sangat menikmati bekerja bersamanya,
dia sangat baik padaku, ...
aku suka bersamanya, menemaninya, setiap hari yang kulalui bagaikan mimpi indah yang kurajut yang tidak pernah terlintas dalam pikiranku...

MIMPI selalu mengataiku tukang bermimpi.
iya, karena aku selalu bercerita tentang cowo idamanku, kekasih yang selama ini kudambakan,, yang sebenarnya, semua itu adalah MIMPI- dia- dokter itu.
aku tidak pernah mengatakannya...

aku sudah tidak bertekad mengatakannya sejak aku tahu dia telah menikah,
aku sempat tidak masuk dua minggu, dengan alasan sakit, yang sebenarnya aku menangis tanpa henti karena merasa MIMPI ku tidak akan dapat aku gapai...

esoknya, aku pasrah saja,, aku menjalani kehidupanku dengan MIMPI dengan wajar,
yang aku harap - dengan wajar..


tapi, pada tahun kedua, aku merasa sangat nyaman dengannya,
aku bahkan rela lembur di klinik untuk menemani dirinya,...
pekerjaan ini bukan hanya sekedar pekerjaan yang mengisi kebutuhan keuanganku, tapi juga, kebutuhan jiwaku...

aku mencintai MIMPI, dan itu bagaikan racun yang selalu menjebak aku.
aku merasa sangat sakit, hatiku sangat sakit,...
rasa cintaku makin bertumbuh dengan perlakuannya yang semakin baik padaku,
aku mencintainya, tapi tidak bisa mengatakannya, dan tahu, tidak mungkin mendapatkannya,,,...
MIMPI benar-benar bagaikan mimpi yang muluk buat seorang gadis desa sepertiku...

MIMPI seorang dokter yang baik, dia seorang lelaki dari kota,
dengar-dengar istrinya adalah direktur perusahaan,
keluarganya harmonis dan bahagia.

tapi aku tidak pernah bisa menutupi rasa kepedulianku akannya,
tidak bisa menyembunyikan rasa ingin melihatnya, ingin bersamanya...
saat aku melihat dia tertidur dimeja nya, aku begitu berharap bisa memeluknya,
aku menekan benar-benar perasaanku, dan membawakan selimut untuknya,
dia terbangun,

"oh maaf, aku ketiduran"

"tidak apa-apa" kataku "tidurlah, kalau dokter sendiri tidak menjaga badan, siapa yg menjaga pasien2"

dia tersenyum padaku, dan meraih tanganku,,
aku bisa melihat wajahnya sangat dekat, bau badannya yang maskulin,
dia menciumku, dan aku sama sekali tidak menolaknya,
aku bahkan bahagia, dan berharap seandainya "waktu berhenti saat ini juga"

hari-hari kemudian menjadi berwarna dan membahagiakanku,,
MIMPI selalu peduli padaku,
aku menemaninya tidur di klinik, memasak makanan untuknya, memijat badannya, membuatkan kopi untuknya, dan bekerja bersamanya,,setiap hari .. setiap waktu..

hingga tak terasa, sudah hampir 5 tahun.
aku lupa bahwa MIMPI memiliki istri,,
dan dia tidak pernah mengungkit tentang istrinya lagi
dia selalu berbicara tentang kita,
dia selalu mengusap kepalaku saat waktu kosong kita,
dia mencium pipiku saat aku ingin pulang,
dan memelukku saat aku kecapaian,,
kadang kita berciuman, .. dan itu sangat indah.

aku tidak tahu apa yang terjadi,
aku tidak ingin jadi wanita simpanan atau sebangsanya,
tapi aku juga tidak ingin menjadi wanita perebut suami orang,
aku merasa terjebak oleh situasi ini,,
rasa cinta yang terus tumbuh,
bagaikan akar berduri yang membelenggu aku.
rasanya perih dan berdarah...

aku tidak pernah mengatakan cinta, dan begitupun dia.
tapi aku tahu, jauh dalam dasar hatiku aku tahu, dia mencintaiku.
semua tatapannya, tindak tanduknya, rasa kehilangan saat tidak bertemu denganku,
aku tahu, itu semua adalah milikku,, rasa cintanya, adalah milikku,
dan bukan siapa-siap, bukan juga istrinya...

aku merasa bahagia, walau hubungan kami hanya sejauh ini,
semua warga desa hanya tahu bahwa kita berdua adalah sepasang kekasih,
yang sebenarnya itu tidak benar.
kita adalah sepasang suami istri - dalam mimpiku.

aku merasa hidup didalam mimpi, bersama MIMPI.
hari-hari ini menjadi berwarna warni bagaikan surga yang belum pernah aku kecapi.
tapi kadang bagaikan neraka,
ketika istrinya meneleponnya, dan mengatakan, mereka sudah 7 tahun menikah.
hari itu aku sangat teriris,, akar-akar berduri sekaligus dengan batang dan bunga mawarnya,, bagaikan mencoblos coblos aku berharap aku mati.

aku menahan tangis, dan keluar dari klinik, pergi melintasi pematang sawah dan berharap dengan mendengar dengkrik jangkrik atau nyanyian sang kodok, hatiku bisa lebih tenang...
tapi, sepasang tangan merengkuhku erat,
"jangan pergi"
hanya itu yang MIMPI katakan padaku, setelah itu aku menangis tanpa henti..

aku sesungguhnya tak ingin pergi...
tapi-keadaan yang memaksaku pergi.
aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan,,
aku berdosa karena menginginkan suami orang lain,
tapi aku tersakiti karena MIMPI adalah impian yang mengisi hidupku,
di sisi lain seharusnya aku menyalahkan karena MIMPI memberi nafas pada hidupku,
seolah aku memiliki kesempatan... yang semu.

aku tidak tahu, siapa yang seharusnya aku salahkan,,,
haruskah aku menyalahkan istrinya, yang tidak dapat menjaga suaminya baik-baik,,
atau menyalahkan MIMPI, yang merespon perhatianku,,
ataku menyalahkan aku, yang dengan sendirinya datang dan terjebak dalam lingkaran cinta yang tiada akhir?

aku tidak bisa menyalahkan MIMPI,
bukan hanya karena aku tahu, dia membutuhkan seseorang di kala kesepiannya,,
tapi - aku tidak merasa dimanfaatkan - karena aku mencintainya, sepenuhnya.

pada tahun ke 5, seperti yang selama ini aku takutkan,,
dia pulang...
dan aku tidak ingin, sejujurnya aku tidak ingin dia pulang.
aku membutuhkannya untuk membantu memperpanjang hidupku-mimpiku.

aku menangis lebih lama, karena aku ingin dia selalu ada.
terakhir, dia menciumku sangat lama, seperti ciuman yang tanpa akhir,,,
dia mengelus kepalaku, perlakukan yang aku sangat suka.
dia berkata padaku "harus semangat ya, jaga diri baik-baik, nanti aku kembali"
aku terus saja menangis...dan tidak berkata apa-apa lagi sampai dia benar-benar pergi.
aku masih menangis...

aku merasa, aku masih hidup di alam mimpi,
dan tahu, dia akan pulang ke alam nyatanya, di mana ada istri dan anaknya,
sedangkan aku tertinggal di alam mimpi, tanpa menemukan kenyataan yang sebenarnya.
aku terbuai dengan biusan mimpi, dan masih berharap MIMPI itu kembali datang dalam hidupku...

aku terus menunggu,,
seandainya MIMPI kembali ke alam ini, ke masa kita berdua bersama, ke masa yang tiada akhir, rasa cinta yang abadi tanpa memerlukan sebuah status atau hubungan apapun,,
aku tidak perlu semua itu, aku hanya ingin MIMPI kembali, waktu kembali, dan bersama MIMPI, aku ingin waktu seakan berhenti, menjalani hari-hari selalu bersama...

sebuah keabadian...




MIMPI tidak pernah kembali,
dan aku tidak pernah keluar, dari dunia MIMPI. di sini. di alam mimpiku.
aku seorang gadis yang makin berkarat,, di dunia mimpiku sendiri

Mimpi Bagi Seorang Direktur, Seorang Istri

Ketika aku melahirkan anak pertama kami,
saat itu adalah tepat setahun setelah kami menikah,
anak pertama kami adalah lelaki yang lucu dan tampan,
aku berharap besar kelak dia akan menjadi seorang lelaki yang berwibawa seperti ayahnya.

Aku mencintai suamiku, tapi ketika hari itu datang,
hari dimana dia di-dinas-kan ke Kalimantan,
aku tidak sanggup menahan rasa sedihku,
kita baru menikah satu tahun...
bagaimana aku harus membesarkan anakku sendirian?
suamiku menyarankan kita pergi bersama,
tapi aku, dan karierku, melarang aku untuk pergi menemaninya.
aku juga tidak bisa melarang dia,... karena itu impiannya.
jadi, satu-satunya yang bisa aku lakukan, aku menangisi diriku dan keadaanku...

Suamiku berjanji, dia akan selalu menelponku, seperti jarak yang tak terlihat di antara kita, dan aku juga berjanji, akan selalu memberikan update-update terbaru tentang anak kita.

Setahun setelahnya, anakku sudah berumur setahun, dan dia sudah bisa merangkak, dan sedang belajar berjalan,
aku sangat bahagia, melihat buah hatiku tumbuh sedemikian cepat.
aku memanggil anakku MIMPI, karena dia bagaikan mimpi indah yang selalu hadir dalam hariku...
karir ku pun berada di kegemilangan, klien-klien bertambah banyak,
uang mengalir begitu deras bak air hujan yang selama ini aku tunggu.
aku bahkan tidak perlu menunggu kiriman bulanan suamiku lagi.
aku bisa membiayai lebih dari kami bertiga.

Tiga tahun berjalan, aku sudah mengantarkan MIMPI ke sekolah. dia sangat lucu,
dan sangat pintar, aku mencintai dia, bahkan lebih banyak daripada mencintai suamiku.
Aku memang merasa kesepian, tapi aku juga sibuk, antara pekerjaan dan MIMPI, keduanya mengelilingi aku mengisi hidupku.

Suatu ketika, aku menelepon suamiku untuk lapor bahwa anak kita sudah bisa membaca dan dia sangat pintar sekali menggambar.
tapi yang mengangkat seorang wanita, aku tahu wanita itu, dia adalah wanita yang selalu suamiku ceritakan. seorang perawat.
suaranya sangat merdu, dan aku tahu, dia pasti gadis yang cantik.

tidak lama setelahnya, seorang kerabat melapor padaku, suamiku, selingkuh.
aku tidak pernah mencari kebenarannya, karena aku tidak mau percaya.
hatiku terasa sakit,, tapi saat melihat senyuman MIMPI aku merasa lebih baik.
setahun setelah itu, gosip itu menghilang dengan sendirinya,
dan aku meyakinkan diriku,dan MIMPI, suamiku adalah orang yang baik.

menginjak tahun keempat, aku merasa tertipu.
sebenarnya menjalani tahun-tahun ini, aku tidak perlu suami.
nyatanya aku bisa membiayai dan membesarkan anak sendirian.
aku tidak butuh suami.
aku bahkan lupa punya suami.
di sekitarku sangat sempurna.
karir yang melesat terus,
MIMPI yang selalu mencintai aku dan memanggil "mama.. mama"...
serta sahabat-sahabat yang selalu menemani aku mengisi waktu bersama,
aku merasa bahagia. tanpa dia, tanpa suamiku,

aku tidak pernah meneleponnya lagi, dan tidak berharap dia meneleponku,
aku nampak cukup baik dengan ini semua.
menginjak tahun kelima, aku tidak berharap dia pulang.
karena aku merasa nyaman, dengan ini semua,
tidak akan ada yang cemburu ketika aku berjalan dengan teman kerja lelakiku,
tidak ada yang mengomel, ketika aku belanja banyak barang,
tidak ada yang harus aku layani,
aku tidak perlu memijat badannya, tidak perlu menyeduh kopi terus-terusan..
hidupku, sangat sempurna.

tapi hari itu datang juga.
MIMPI menggigit-gigit sesuatu dan aku mulai marah, kulihat itu agenda lamaku,
aku baru ingat, hari ini hari pernikahan kami ke 7.
aku sebenarnya tidak ingin ingat, tidak ingin tahu, tapi takdir seakan menemukan aku dengan agenda lamaku, jadi aku menelponnya,
setela lama tak bersua,
aku mendengar suaranya,
dia nampak pasif, ketika aku aktif menceritakan MIMPI.
dan aku merasa tolol. aku menyudahinya tanpa menanyakan kapan dia pulang.
sebenarnya , aku tidak benar-benar memerlukan dia.

aku wanita muda yang cantik, briliant, karir ku sukses,
lelaki-wanita semua mengagumi ku.
sebenarnya, aku bisa saja menemukan siapa saja menjadi pengganti suamiku,
aku bisa saja menemukan lelaki yang tidak akan pergi ke manapun,
tidak akan mengurus orang lain selain istrinya,
tidak akan sibuk setiap hari dan jaga malam setiap malam.
aku bisa menemukan lelaki siapapun selain "dokter"

tapi kembali lagi,
aku sudah punya anak.
aku punya MIMPI.

aku tidak mau MIMPI punya ayah tiri.

seminggu sebelum kepulangan suamiku,
MIMPI bertanya "mama, aku punya papa gak sih?"
pertanyaan itu, sering ditanyakan, berulang kali, dan aku selalu menjawab "punya"
tapi kali ini, sebelum jawaban sama aku lontarkan, dia sudah berkata lagi
"aku tidak mau punya papa"
aku terkejut, dan bertanya "kenapa?"
"karena, untuk apa papa, papa si A galak, dia suka marah-marah,..."

jawaban itu menjelaskan panggilan yang aku terima, dari guru SD nya.
"maaf, memang di mana ayahnya?" tanya guru SD itu.
aku menjelaskan dengan panjang lebar, bahwa ayahnya seorang dokter yang sangat sibuk dan sedang mengemban tugas negara. guru SD itu sangat kagum,
bukan pada suamiku, tapi pada aku, istri seorang dokter. dapat membesarkan anak seorang diri.

"kemarin saya tanya pada anak anda, di mana ayahnya, dia jawab, ayahnya tidak ada, dan dia juga tidak perlu ayah"

aku tidak bohong,
aku sering menceritakan tentang hubungan manis aku dan suamiku kepada anakku,
tapi itu hanya berjalan sampai dia berumur 3 tahun.
setelahnya,
dia tidak pernah mendengar apa-apa dariku,
seperti aku tidak pernah mendengar apa-apa dari suamiku.

aku tidak tahu,
perasaanku yang tidak terlalu membutuhkan suami,,
ber-telepati dengan perasaan MIMPI,...
aku mendadak merasa bersalah,
baik pada suamiku, maupun MIMPI.
aku ibu yang egois...

beberapa hari sebelum kepulangan suamiku,
aku menceritakan segalanya kepada MIMPI,
aku berharap dia mengerti bahwa dia memiliki ayah,
dan ayahnya baik, tidak sejahat ayah teman-teman yang selalu dia ceritakan.
aku juga berharap suamiku melihat pertanggung jawaban ku selama ni, tentang hubungan kita, tentang anak kita.

saat aku melihat suamiku keluar dari bandara,
aku mendadak terharu,, ternyata rasa kangen yang selama ini kupendam begitu lama,
menjadi beku..
melihatnya bagaikan matahari yang membuat rasa itu meleleh...
aku memeluk anakku erat-erat
"itu ayahmu" kataku...

"ayah"

suamiku memeluk MIMPI, dan aku..
dia memeluk aku sangat erat, seperti rasa rindu kita membaur dalam haru...
ternyata, aku begitu merindukannya, aku membutuhkan suamiku, sebesar aku membutuhkan diriku....


selang waktu setelah itu,
aku tidak pernah mengatakan pada suamiku, kalau kadang - MIMPI selalu datang diam-diam ke meja kerjaku, dia menanyakan hal yang sama,
"apa itu benar ayahku?" tanyanya.. "kenapa dia tidak pernah mau main sama aku?"
aku mencoba menceritakan bahwa ayahnya dokter dan amat sibuk,,
MIMPI memelukku, "aku tidak mau jadi dokter, karena aku tidak mau sibuk, aku kan mau main sama mama"

aku mencium MIMPI, terharu, tapi juga merasa bersalah pada suamiku.
aku tidak mengklarifikasi pikiran MIMPI lebih lanjut,
biarlah- waktu yang mengubah jalan pikirannya, biar waktu yang membuatnya menerima suamiku sebagai ayahnya...


kadang bahkan aku berharap,
MIMPI selalu memilih aku, lebih daripada ayahnya,, (yang selama ini selalu tidak punya waktu untuknya)
semoga aku bukan istri yang egois...

Selasa, 29 Juni 2010

Mimpi Bagi Seorang Dokter, Seorang Suami

Ketika istriku melahirkan anak pertama kami,
saat itu adalah tepat satu tahun setelah kami menikah,
Istriku menghadiahkan seorang anak lelaki tampan yang lucu,
Aku mencintai istriku, juga dia, anak lelakiku.
mereka berdua bagaikan hadiah paling indah dalam hidupku,,

belum setengah tahun setelahnya, Tuhan memberiku hadiah lagi,
akhirnya aku mendapat dinas keluar pulau (yang selama ini aku impikan)
sebelumnya, aku ingin mengajak istriku untuk ikut ke sana,
tapi dia menolak, mungkin perkembangan kota lebih baik untuk anak kita,
daripada perkembangan desa.
mengingat, dinas yang diberikan cukup lama. 5 tahun.

aku ingat sebelum pergi, istriku menangis pilu,
tapi aku janji, kepergian ini demi kebaikan keluarga kita.
dan aku akan selalu kontak dengannya, bagaikan tiada jarak antara kita,
seperti hatiku padanya.

dua bulan setelah aku pindah ke Kalimantan,
perawat tua di klinikku sakit, dia mohon untuk pensiun,
sebelum dia keluar, dia membawa seorang gadis muda sebagai penggantinya.
aku suka memanggilnya MIMPI, karena dia sangat suka bermimpi.
dia manis dan lucu, lebih muda dari istriku setahun.

setahun pertama, aku sering menceritakan istriku kepada MIMPI,
bagiku istriku adalah orang yang aku kagumi, dia cerdas, cantik, briliant.
MIMPI selalu mendengarkan ceritaku dengan penuh suka cita,
entah sejak kapan aku merasa nyaman bercerita dengan MIMPI,
saat aku setres dan sibuk, MIMPI selalu ada, dan lebih dari itu,
dia sangat perhatian, kasihnya sangat lugu dan polos,
yang wajar sebenarnya bagi seorang gadis desa.

dua tahun semenjak ak dinas, aku merasa sedang berada di alam MIMPI,
aku suka berada bersama MIMPI, tertawa, bekerja, memecahkan masalah bersamanya,
dia tidak henti-hentinya care dengan keadaanku,
aku selalu ingat kata-katanya,
"dokter, kalau dokter sendiri tidak menjaga badan, siapa yg menjaga pasien2?"
dan saat ke-berapa puluh kali dia mengucapkan itu,
bibirku sudah menyentuh bibirnya...

aku bukan seorang lelaki playboy, saat kuliah, aku sangat setia kepada kekasih2ku.
dan aku selalu meyakinkan diriku, aku tidak selingkuh.
genggaman tangan yang kurasakan,
pelukan yang kurasakan,
bau-bau MIMPI yang kurasakan,
bibir nya yang kurasakan,
wajahnya yang polos dan lugu yang selalu membuatku tersenyum bahagia,
dan ketidak hadirannya yang membuat aku panik dan takut.
aku meyakinkan lagi, aku tidak selingkuh, aku punya istri dan anak.

aku merasa hidupku benar-benar bagai di dunia MIMPI,
menginjak tahun keempat, istriku sudah tidak pernah menelepon ku lagi,
dan aku tidak mencarinya.
aku bahkan tidak ingat siapa nama anakku, dan berapa usianya sekarang,
aku merasa muda kembali di sini,
penduduk desa sangat iri melihat aku dan MIMPI, mereka selalu berkata kita cocok, dan berharap kita segera menikah.
mereka lupa, MIMPI lupa, aku juga hampir lupa "aku sudah menikah"

MIMPI adalah matahariku, dan aku merasa menyukainya,
atau entah mencintainya, perasaanku selalu berdegup dan berharap untuk terus menyimpan kenangan di tempat ini baik-baik.
MIMPI selalu tersenyum saat aku gundah,
dia menggenggam tangan ku saat aku sedih,

hingga, hubungan kami terus seperti itu menginjak tahun ke lima.
MIMPI tidak pernah mengatakan cinta padaku,
aku juga tidak.
aku tidak berharap dia mengatakan suka, karena dia wanita, dan semua orang sudah tahu, dia menyukaiku. semua tindak tanduknya sudah bukti, tanpa perlu ditegaskan dengan kata-kata.
begitu juga aku, semakin hari semakin sakit, ketika kepulanganku ke kota tinggal beberapa minggu lagi.

aku mencintai istriku, tapi MIMPI, aku menginginkannya dengan alasan yang tidak masuk akal.
pada saat ulang tahun pernikahan aku dan istriku yang ke 7,
istriku meneleponku, dia nampak bahagia bisa menjalani cinta jarak jauh sampai tahun ke 7.
MIMPI di sebelahku, dia melihatku dengan tatapan yang tak ingin aku lihat, aku ingin sekali merengkuhnya dan mengatakan "tidak ada apa-apa" matanya berkaca-kaca.
Ironis sekali, selama 7 tahun pernikahan kami, aku bersama istriku dua tahun, dan bersama MIMPI 5 tahun. aku bahkan tidak berniat pulang ke kota, karena aku tidak bisa mencari serpihan-serpihan cinta lima tahun yang lalu.

Saat aku naik pesawat pulang ke kota, MIMPI menangis,
aku memeluknya selama beberapa saat, dan meyakinkan dia, aku akan kembali,
bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diriku. MIMPIku.
setitik air mataku mulai mengalir, sebuah bukti, ternyata aku mencintai MIMPI.
tapi waktu tidak bisa diulang..

aku pulang.

di bandara,
istriku menjemputku.
anakku lelaki sudah besar. dia bergaya seperti ibunya, elegan dan berkelas, nampak pandai.
"ayah!" ujar anak lelakiku.
aku merengkuhnya dengan segenap cinta.
istriku nampak sangat cantik, dia luar biasa, mendadak.. hatiku dipenuhi dengan rasa cinta yang meledak-ledak, aku cium dia, dan kita pulang.

aku tidak pernah kembali ke Kalimantan.
aku bahkan tidak ingat apakah pernah mencintai orang lain selain istriku.
MIMPI telah hilang bersama mimpi-mimpi indah lainnya, blur dan aku tidak bisa mengingatnya lagi, cinta dan perasaan yang pernah aku rasakan hilang bersama hari-hari yang bergerak...
aku tidak pernah kembali,
aku tidak pernah selingkuh,...

Sabtu, 26 Juni 2010

BOHONG

detik-detik menjelang kebahagiaanku, seakan bom waktu untukku..
hari-hari ini seakan seperti menjejaki rel jet coaster,,
aku ingin mengeremmnya sekuat mungkin ketika akan menukik turun,
tapi - seolah waktu tidak bisa dibohongi - jet coaster itu akan tetap sampai ujungnya dan jatuh menukik turun juga mengikuti rel nya...

kisah ini masih kisahku,
seseorang yang tidak diharapkan.
siang ini aku berada di tempat kerjaku, yang penuh pengap dan debu,
jarang sekali kubersihkan,,dulunya aku sering-tapi akhir2 ini sudah jarang.
aku tidak banyak punya teman kerja,, mereka suka menggerombol,
dan sialnya, aku tidak masuk dalam gerombolan manapun.

aku masih ingat,, DIA dari divisi itu datang dan membawakan aku minum,
bohong- aku tau dia memiliki minuman sisa-dan dengan random, dia berikan padaku.
tapi sejak itu dia selalu bilang
"aku suka senyummu"
semenjak pertama kali ak berkata terima kasih untuk segelas teh manis itu.

sering kalinya, DIA datang dan mengobrol denganku,
ketika lewat DIA akan menyapaku,,...
makin lama, DIA mulai mengajakku untuk makan siang bersama..
hari-hari ku tentu saja tidak sesepi sebelumnya,
aku terbuai, karena dia suka foto, aku sering -mau tidak mau- difoto,
foto karyanya aku tempel di sepanjang meja kerjaku,
teman-teman yang lain berkata,
"ternyata kamu cantik juga kalau tersenyum"

akhir-akhir ini aku memang merasa sering tersenyum,
tapi itu hanya karena ada DIA.

seperti nyatanya aku menaiki jet coaster,, akhirnya puncak yang jadi ujungnya datang juga.
Hari ini dia ulang tahun,
dan aku benci untuk datang...
Seandainya dia tidak ulang tahun, dalam hatiku.
Karena rekan kerja tau, pasti orang spesial dalam ulang tahun DIA adalah aku.
Aku teman makan siangnya, aku juga kadang selalu menyita perhatiannya,
dan DIA selalu memperhatikan aku... pada akhirnya.

Aku mau kabur... tapi tidak bisa.
dan tidak tahu harus kabur dari apa.
Aku benci melihat diriku terlibat dalam urusan yang rumit ini.
Aku sejujurnya ingin jadi orang biasa-biasa saja,
punya teman kerja, hidup makmur, pekerjaan lancar dan tenteram.

Tapi nyatanya, hari ini dia ulang tahun, dan itu artinya dia juga selesai berada di divisi itu, dan dipindahkan ke luar kota.
hari ulang tahun yang juga perpisahan.
"hey, sudah mempersiapkan apa untuk si DIA?" tanya salah satu rekan
aku tersenyum masam, "Belum"
sebenarnya aku tidak suka hari ini..
hari ini BURUK.

aku datang juga di pesta ulang tahunnya,
tidak hanya itu, aku seolah-olah yang berjasa besar, membawakan kue ulang tahunnya.
rekan-rekan berlaku biasa saja, tapi aku merasa takut disekitar mereka.
seolah penjagaku hari itu juga akan hilang, dan mereka siap menerkamku.
nyatanya tidak terjadi apa-apa,
DIA juga tidak melakukan hal yang spesial padaku.
"terima kasih" ujarnya - dan hanya itu.

aku mengamatinya jauh, DIA sedang membawa barang-barangnya keluar dr kantornya,
aku tidak membantunya, dan dia juga tidak memintaku, dan rekan lainnya memandangku sengit seolah "HEY,, kau tidak membantunya hey?!!! Apa perlu diminta?!!"
aku pura-pura tidak tahu, dan tidak kenal, karena selanjutnya akan seperti itu.
selanjutnya aku akan terkungkum di meja ini seperti sebelum mengenalnya..

mataku menjalari foto-foto penuh warna hasil karya kita berdua, indah, dan ceria.
sementara dia mengepak barangnya, aku mengepak fotoku, sehingga mejaku nampak sepi dan kosong...
dia pergi, sama saja meninggalkan mejaku yang kosong dan suram. meninggalkan hatiku.

"kamu yakin, kamu pasti baik2 kan disini?" kata dia sesaat sebelum benar-benar pergi
"aku baik"
"yah, aku takut kamu mulai menyendiri seperti sebelumnya.. terbukalah dengan teman-teman, mereka baik kok"
"yah mereka baik, iya mereka ada kok, jadi aku tidak sendiri"
"baguslah, aku bisa tenang" dia mengelus rambutku - dan kurasakan hingga kini.

dan seperti yang selama ini aku takutkan, selama ini aku ingin hindari,
hari ini terjadi juga...

Selasa, 01 Juni 2010

1 Juni

Hari itu, kamu menangis, karena aku ditampar,
Jujur saja, aku yang salah, aku yang menyobek-nyobek kertas dan membuangnya sembarangan...
tapi, dibanding aku, kamu lebih sedih...

Aku juga ingat, hari itu kamu memberikan aku uang,
padahal aku tahu, kamu lebih membutuhkannya daripadaku,
tapi kamu bilang, itu untuk uang jajanku, jika-jika aku ingin memakainya untuk beli makanan yang aku mau...
Aku sebenarnya senang dan juga tidak rela, aku menolaknya,
Tapi kamu memohon untuk mengambilnya, yang akhirnya aku ambil.

Hari lain, kamu membawakan aku makanan kesukaanku,
Kamu tahu, kalau aku memang suka dengan makanan itu, dan aku juga suka makan.
Aku sangat bahagia dan merasa puas...

seketika ayah memarahi aku, kamu menangis lebih sedih dibanding aku,

Aku sangat mencintaimu, aku bahkan selalu ingat baumu,
memelukmu, lemak di perutmu, dan kaki mu yang kurus dan putih,
Aku ingat caramu tertawa dan tersenyum,
Aku juga ingat caramu menarik perhatianku dengan terus bertanya tanpa henti,

Suatu hari, kamu bilang aku anak yang baik,
Aku juga berjanji, walau sekarang kita adalah orang miskin,
tapi aku akan jadi orang yang kaya, orang yang sukses,
Aku akan membawanya jalan-jalan kembali ke kampungnya Kalimantan,
dan kita akan jalan-jalan dengan keluarga ke luar negeri,,...

Kamu bilang, aku anak yang baik, seandainya dia masih bisa menikmati smua hal yang aku janjikan,,
Aku sedih mendengarnya, jadi aku bilang, secepatnya juga aku akan menjadi orang sukses.

Kamu selalu ingin aku sekolah di luar negeri, karena itu adalah cita-cita keluarga,
Impian dan harapanmu tinggi padaku, hanya saja kita tidak punya finansial yang mencukupi...

Aku pikir, mungkin setelah aku kerja dan sukses, aku akan mencoba untuk kuliah di luar negeri...

Aku sangat frustasi dengan sekolah dan keadaanku, aku sangat jarang berjumpa denganmu terpisahkan jarak, juga jarang menelpon,,...
Saat malam itu, kamu menyuruhku untuk nginap di rumahmu,
Sudah lama kita tidak tidur bersama-sama,.. lama sekali...
tapi aku tidak mau.


Aku menciummu dan berpamitan, karena besok aku akan pergi ke luar kota,sekolah.
Aku tidak tahu,itu akan jadi yang terakhir,
Karena ketika aku melihatmu setelah itu,
kamu sudah terbaring di ranjang, aku meneriakkan namamu, tapi kamu tidak sedikitpun membuka mata,

Aku menangis terus...
"Katamu, janji akan makan mie keriting, janji akan pergi ke Kalimantan, janji akan melihatku sukses,, maka dari itu, jangan pergi"....
Orang-orang yang melihatku, mencoba untuk menundukkan kepalanya, aku tahu, mereka sedih dan beberapa menangis melihatku,


***

Sekarang, aku bisa berada di sini,
Aku sudah mewujudkan impianmu, tidak kurang dalam 3 tahun,
Hari ini, hari ulang tahunmu, 1 Juni,
Aku selalu ingat,
Dan selamanya akan selalu ingat,

"Aku mencintaimu" ,
My Beloved Grandma, in memory.

Berpasrah pada Hidup

Aku mengantarmu hari ini, bukan karena aku ingin, tapi karena aku harus..
sebenarnya, perasaan ini cukup menyesakkan dada. Air mataku hampir mengalir,
Kadang aku benar-benar tak kuasa menahannya,
Kadang aku berpamitan ke toilet sebentar, hanya untuk menangis sesaat,
Dan kembali dengan wajah yang ceria,

Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskan perasaan ini,
Ketika langkah kaki kita mulai keluar dari pesawat,
Aku sungguh tahu, ini adalah perjalanan bersama kita yang terakhir.
Kamu adalah teman kerjaku, dan kita sudah berpacaran selama lebih dari 2 tahun,
Hanya saja kita backstreet,
Aku tahu, kamu sudah dijodohkan, dan aku adalah wanita yang kau bilang cukup berkarier. Jadi aku masih memilih single walaupun sudah kau tinggalkan.

Kita sering melakukan perjalanan bersama, ke Bali, ke Lombok, Kalimantan,
dan banyak tempat yang kita kunjungi dalam acara dinas,
Aku sangat-membutuhkanmu-dalam tiap bentuk apapun.

Aku ingat pertama kali kita bertemu, kamu memakai topi putih,
kamu bilang kamu fotografer, dan aku kebetulan creative director,
Kita bersama karena kamu terpilih untuk menjadi anak buahku,
Tapi kebersamaan, tawa, dan waktu-waktu yang kita jalani bersama membuat ku merasa rindu.
Rindu hari-hari dimana aku dibutuhkan, disayang, diperhatikan.
Yang selama ini mendingin karena semua orang segan padaku hanya karena aku atasan.

Tapi kamu berbeda,
Kamu bisa membuat aku tertawa, tersenyum, menemani aku, hingga saat aku setres dengan apapun, kamu ada. Dan itu membuat aku merasa nyaman.
Aku merasa, kamu adalah karyawan terbaikku,
tapi di sisi lain, entah kapan, kamu sudah berhasil menggandeng tanganku.

Kamu tidak pernah bilang mencintaiku, tidak sebanyak aku berkata mencintaimu,
tapi kamu jauh memberikan banyak padaku lebih dari apa yang kuberikan kepadamu,
Semua karyawan bergosip jahat terhadapku, aku bahkan hampir digulingkan hanya karena dianggap merebut "calon" suami orang.

Tapi kamu sangat tegar, sangat membelaku, sangat baik terhadapku.

Hari ini, aku terpaksa melepasmu pergi,
Aku tahu, di depan sana, calon istri dan orang tuamu sudah menunggumu,
kamu sudah lebih dari 2 tahun berkelana.
Perasaan ini menyesakkan,
tapi akupun tidak pernah berkata "jangan pergi"
Aku selalu menomer satukan pekerjaanku.

Kamu terus-terusan menyenggolku dan berusaha bercanda denganku,
Tapi hari ini, aku tidak bisa,
Perasaanku sangat sakit, seperti ada yang menekan2 di dalam dadaku,
sesuatu yang menyesakkan, juga mengiris2 mataku hingga air mataku seakan ingin keluar.
Aku tersenyum masam, aku tahu... dan bisa membayangkan.

Sekembalinya aku ke Singapore nanti, apa yang bisa kulakukan?
Aku akan bersama orang-orang yang tidak menyukaiku, dan membuatku tidak nyaman.
Aku benci berada di tengah-tengah kerumunan itu,lebih baik sendiri.
tapi aku pun tidak bisa memilih untuk berhenti memutar hidup dan membanting setirnya.
Aku tidak berani.

Aku hanya berpasrah pada hidup,
jika memang hidup telah mengatur jalanku sedemikian rupa,
maka, aku hanya bisa berjalan menyusurinya...

Aku pernah benar-benar mencintaimu,
saat kamu selalu tersenyum dan meyakinkan aku, kamu berharap aku jadi istrimu,
yang sebenarnya adalah khayalan tiada akhir yang indah.
Aku benar-benar suka padamu,
Dan perasaan ini membuatku ..... aku tidak tahu harus berkata apa lagi.

Kaki kita sudah melangkah dan membawa koper-koper yang besar,
Aku melihat dirimu tersenyum saat melihat tangan2 melambai dari balik kaca,
Itu kah calon istrimu? dia begitu cantik dan keibuan...
Aku ingin lari dari kenyataan ini, karena aku tidak bisa membayangkannya lagi,
Sentuhan yang harusnya milikku, akan jadi milik wanita itu,
Ciuman, Pelukan, Kasih Sayang, Perhatian, dan apapun yg seharusnya bisa jadi milikku...

"Terima kasih untuk semuanya, selamat jalan" Ujarnya,
Aku tersenyum, "selamat jalan juga, salam untuk orangtua dan calon istrimu"
"tentu saja, akan kusampaikan, salam dari bos ku yang hebat ini"
Aku tertawa terpaksa, dan akhirnya kulepaskan dirinya,
kulepaskan lengannya,
yang hampir tiap hari aku rengkuh,
aku lepaskan....
aku relakan semuanya,
hanya karena aku ingin melihat dia memiliki masa depan,
bukannya menjadi fotografer yang tidak jelas denganku,
aku ingin dia bahagia,

keluarganya melambai padaku penuh hormat, calon istrinya juga begitu,
beberapa kali dia menoleh padaku sebelum benar-benar pergi meninggalkan aku dan karyawan lain.

"Jangan pergi" ujarku,, air mataku membanjiri wajahku,
Aku benar-benar berpasrah pada hidup.

Minggu, 23 Mei 2010

Indahnya Hidup

Aku mengusap kaca di sebelah kananku, dan menemukan pemandangan paling indah dan perasaan paling nyaman,..
Aku melihat bis ku menyusuri jembatan yang dibawahnya adalah laut,, dan bagi aku, itu sangat indah,
Aku masih merasakan Ac yang sejuk berembus menghidupkan di sekelilingku, apalagi di musim panas yang seterik ini,
Aku juga melihat banyak kapal-kapal yang terlihat mini menyusuri laut di bawah jembatan ini,
Keren,..
Indah,..
Hal yang pertama kali aku ingat,
Seandainya aku bisa menggambarkan, atau lebih, aku ingin mengajak kalian melihat keindahan tempat ini, melihat keindahan yang aku lihat, dan merasakan kenyamanan yang aku rasakan..

Hujan kemudian mulai membasahi bumi, seperti menyirami bunga,
mungkin bagi orang-orang menyebalkan, tapi itu juga terasa indah di hatiku,
Aku tidak sedang mengalami sesuatu yang menyenangkan,
Aku tidak sedang mendapatkan apa yang aku inginkan,
Aku juga tidak sedang mendapat uang semilyar, atau mendapat nilai tinggi, atau mendapat lotre, atau mendapat cowo tampan,,..
Aku tidak mengalami hal-hal yang luar biasa yang dapat membuat hal-hal biasa ini menjadi indah...
Aku hanya menyadari indahnya semua yang terjadi di saat ini, di saat aku merasa tenang dan damai, bahwa hujan, pemandangan, matahari terasa begitu menyejukkan dan menyenangkan, apalagi saat aku bisa melihat dan merasakannya,...

Rasa syukur, ini yang aku pelajari untuk terus bertahan hidup...
Mungkin aku memang tidak bisa menjadi seseorang yang hebat yang selama ini selalu aku harapkan,
Aku juga bukan orang yang terpandang, terhormat, pejabat atau artis,,
Aku hanya gadis biasa-biasa, dalam proses pengejaran mimpi,
Dan memang, kadang aku terpuruk tersesat merasa suram dan gelap,
Tapi, ..
Pada saat pemikiran bahwa, semua orang hidup untuk bahagia,
Dan aku pun sebenarnya, mimpi yang kukejar saat ini adalah untuk merasakan bahagia,
Aku baru merasakan, bahagia sesungguhnya selalu ada di sekitar kita,
Daun-daun yang berguguran dengan angin yang berhembus sejuk,,
Air yang terasa mendinginkan di musim panas,,
Juga Pemandangan yang sungguh luar biasa, yang ternyata "tidak semua orang bisa melihatnya"...
Aku merasa sangat damai, dan sungguh luar biasa bahagia,

Aku masih ingin-ingiiinnn sekali- menunjukkan pada kalian,
tentang apa yang aku lihat dan aku rasakan,
membagi -yang aku rasa- kebahagiaan, untukmu, untuk kalian,,,
Aku ingin tahu, apakah kalian akan merasakan hal yang sama sepertiku?

Kamis, 20 Mei 2010

kata kekasihku

pada suatu malam, kekasihku berkata,
dia merindukan aku, ...

sebenarnya itu wajar, karena akupun merindukan dia,,,
hanya saja, jarak kami terbentang samudra yang luas, dan dibatasi dengan sebuah layar komputer,, juga waktu.
sebenarnya itu wajar, karena aku juga masih sayang dia sejauh apapun kita,,,
tapi kesibukan kami juga membuat jurang diantara samudra yang luas tadi.
sebenarnya itu wajar, karena kami berdua masih membangun impian masing-masing,,,
hanya apakah benar ini yang harus direlakan untuk berpisah sejauh ini?

malam itu, di keheningan yang kurasakan,
juga di dalam hatiku, aku menulis email untukya,
"sayang, kita berpisah dan susah,
kebetulan pula, kita sama-sama sibuk,
dan sayang sekali, di indonesia pun, tempat tinggal kita berbeda,
suatu hari kamu berkata, percuma juga aku pulang,
bertemu dengan kamu - itu saja susah,
sekarang, kita berada di lain benua,
saat aku pulang, kita berada di lain tempat,
saat aku di tempat yang sama, kita berlawanan waktu,
belum lagi,
finansial kita yang sama-sama mepet,
juga kendala fasilitas kita yang terbatas,
aku baru sadar, sebenarnya, kapan perjalanan cinta kita sampai pada ujungnya?
ke mana seharusnya, biasanya, orang-orang mengakhiri perjalanan cinta seperti ini?
apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan ini?
kapan aku bisa, happily ever after bersama kamu?
kalau waktu-waktu ini saja,, kadang-kadang terasa hambar,,
tidak bergandeng tangan, tidak berpelukan?"

beberapa hari kemudian, kekasihku membalas emailku,
dia berkata dia akan memikirkan ke mana arah hubungan kita,
aku sebenarnya takut,
kadang yang terpikir, apa dia bosan dengan jarak sejauh ini?
apa ada gadis lain yang dia tertarik?
apa mungkin dia jenuh?

tidak sampai sebulan, dia membalas emailku lagi,
"sayang, aku tidak tahu ke mana arah hubungan kita,
tapi kamu jangan khawatir,
seperti katamu suatu ketika, kita kan mengejar mimpi,,
tidak ada hubungan yang berakhir indah tanpa pondasi yang pernah mengecap kepahitan,
sekarang kita sedang diuji, apa yang sebenarnya kita inginkan, dan apa yang kita pilih
apa juga yang kita harus korbankan,,
kita memang orang biasa-biasa, bukan dari miliarder terkenal, juga bukan artis,
tapi hubungan kita tidak biasa-biasa,
karena kita pernah mengalami hal-hal seperti ini,
dan ini yang menjadikan akhir itu lebih indah,,
akhirnya seperti apa? aku pikir, bukannya kita sedang melukisnya?
hanya saja belum selesai,... jadi, bersabarlah menunggu hasil lukisan kita..
aku yakin pasti indah.. "

aku tersenyum , aku merasa bahagia, merasa telah menjadi wanita paling bahagia saat ini,
aku senang, tahu, bahwa kekasihku, dalam ke-tidak bersamaan kita,
justru menjadi pondasi rangka yang berbalut dengan duri-durii, yang kemudian akan menghasilkan mawar,,... akupun begitu.

tidak tersenyum

detik-detik yang berjalan seakan melambat,
aku mengamati wajah-wajah itu di dekatku,,
yang satunya, lelaki berparas gagah dan lucu,
yang satunya lagi, lelaki berparas ganteng dan imut,,
mereka tertawa bersamaan, setelah mendengar sesuatu yang lucu,

detik-detik mulai berjalan cepat,
setelah kita sama-sama berjalan dan mengobrol santai,
membahas tentang sesuatu yang konyol, film-film yang bagus,
serta makanan-makanan yang selalu membuatku tertarik,,

lalu, sesampainya di kamar kita masing-masing,
detik-detik mendadak berjalan lebih lambatt,,
bahkan aku bisa menghitung langkah mereka kembali ke kamar mereka,
punggung mereka,
rambut mereka,
tekukan badan mereka,
cara berjalan mereka,
senyum mereka saat mereka melambai kepada kami dan menghilang,,
di balik pintu yang pelan "sangat pelan" pelan, menutup rapat,

mereka temanku,
sudah kuanggap teman baik,
yang bersama setiap hari melewati hari bersama kami, dan aku.

waktu kembali berjalan seperti biasanya,
tapi dada ku sesak,, wajahku panas,, aku ingin menangis tapi tak bisa,
aku terus-terus an menahan kata-kata seperti ini
"tidak bisakah lebih lama ada di sini?"
tapi aku tidak mengatakannya, sekalipun aku ingin,
kadang aku merajuk dekat dengan inti kalimat ku,
tapi nyatanya mereka tak sadar atau bahkan tak tergoyahkan,,

akhir semester ini, mereka akan kembali, ke negara mereka masing-masing,
kadang-kadang, aku berusaha untuk menikmati hari-hari ini,
tapi tidak jarang, perasaan sakit ini terus muncul, menghujam-hujam dikala aku sendiri,
aku terus mengatakan pada diriku, kalau kepergian mereka adalah baik buat mereka,
untuk masa depan mereka,
dan memang tidak mungkin kan, mereka terus-terusan berada di sini?


sesekali, mataku berlinang-linang, sekalipun air mata ini tidak menetes,
aku benci perpisahan, selalu benci perpisahan,
sesungguhnya, mana yang lebih baik?
tidak mengenal dari awal?
atau mengenal dan berakhir seperti ini?

Rabu, 12 Mei 2010

Lelaki yang gentle dan lelaki yang hampir gentle

si gendut ini diam saja dikata-katain dan diledekin oleh teman-temannya,
dia gendut, hitam, jelek, mukanya lucu dan culun,
tapi dia tersenyum manis, seolah apa saja yang baru dilontarkan kepadanya hanya banyolan konyol yang intinya kasih sayang dari teman-temannya,
benar saja, memang kita sayang padanya...

dia melihat aku tersenyum lucu, dan aku tertawa melihatnya,
belakangan ini aku tertarik padanya, sebagai teman...
ketika mereka yang lain menjauhi aku dan tidak tertarik di dekatku, hanya karena aku sudah punya pacar, dia tidak,
dia masih ada di dekat aku ketika aku membutuhkan nya,
masih mau menolong tanpa pamrih,
bukan karena dia menyukai aku, atau ingin merebut aku dari pacarku,
tp karena dia melakukan apa yang seorang lelaki harus lakukan...

"nganggur nih, yuk ngobrol2" misalnya kata ini,kepada beberapa teman lelaki ku,
beberapa yang lain akan berkata
"nanti dimarahin sm pacar km loh"
atau berkata,
"wah,, emg pacarnya ke mana nih?"
atau sejenis kata2,
"bukannya ini waktu untuk ketemu pacar kamu?"
ataww,,yg lebih halus dan banyak digunakan
"nanti ak ditabok loh sm pacar situ,, gak enak"
dan totalnya pada intinya adalah...
"aku gak mau ngbrl sama kamu, karena kamu punya pacar, kalo km gak punya pacar sih oke2 aja"

contoh-contoh seperti diatas memang realitas yang amat sangat pasti,
pembuktian bahwa mereka adalah lelaki-lelaki yang hampir gentle..

tapi,
"yuk, ngbrl apa?"
kata itu,, dia lontarkan,
dia tidak peduli aku sama siapa aku milik siapa,
karena bagi dia, aku memang temannya, dan semua orang punya hak untuk mengobrol.
jadi aku merasa nyaman, dia bisa tertawa dan membuat aku merasa masa bodoh bagi lelaki lain tanpa aku harus berlagak sok jaga image,

si gendut memang membuat aku nyaman, dan sekalipun ternyata, dia juga melakukan semua yang sama kepada semua orang,
aku tidak merasa keberatan, juga tidak merasa cemburu, atau apa,,
karena aku tau, dia adalah teman yang baik, lelaki yang gentle,
dia mendekati aku bukan karena aku single, dan cantik
juga bukan menjauhi aku karena aku pny cowo dan jelek...
tapi dia apa adanya, "kita kan teman baik, ya kan?" katanya tertawa,,

dan iya, memang,,
"aku menganggap kamu teman yang baik"

lagi-lagi para lelaki berbadan bagus dan berotot juga berwajah lumayan mulai meledeknya,
"hey kuda nil,, badan aja digedein"
dia tertawa,, dan mulai berusaha membalas ledekan mereka,,
aku juga tertawa, paling tidak,, si kuda nil ini lebih gentle daripada mereka semua yang berbadan bagus,, lelaki paling sejati dan perhatian.
teman yang paling baik. (^^)

memutar waktu

saat ini aku tertegun,,
masalahnya tidak sekedar bisa atau tidak, tapi ini sudah ada atau tidak ada.
mejanya kosong,
padahal baru saja aku meletakan tas di atasnya,

dadaku berdebar kencang, walau aku sudah yakin bahwa ini pencurian,
tapi aku meyakinkan diri bahwa ini adalah permainan.
teman-teman disekitar ku tak mengakui bahwa mereka mengambil tasku,
aku memaksa agar mereka mengaku, padahal aku tau, mereka jujur...

kepalaku berputar cepat, aku ingat dimana terakhir kali aku meletakkan,
aku bahkan mulai menghitung berapa banyak barang di dalamnya,
ada berapa buku penting dan handphone di dalamnya, juga kunci kamar,
dalam detik2 ini, aku merasakan seandainya,, aku bisa mereply dengan cepat apa yang baru saja terjadi,
sepuluh menit saja, sepuluh menit yang lalu,
aku ingin tetap berada di sini, memegangi tas ku dengan erat,
dan tidak pergi ke manapun hingga ada orang yang dipercaya untuk menjaga tas ku,
sepuluh menit saja, berputar kembali sepuluh menit saja,
atau melihat siapa yang akan datang mengambil tas ku,
dan dengan kerennya aku berkata, itu tasku, dan kuambil kembali,,..
hanya sepuluh menit,,,
sepuluh menit yang lalu,,

terus-terusan ak memejamkan mata, berharap, waktu berputar sebentarrrrr saja,
hanya sebentarr,,, karena aku ingin menangkap momen-momen tadi,
aku mau mencegah hal yang buruk ini terjadi,,
hanya sebentarr...

tapi tidak ada yang terjadi,
detik jam tetap berjalan searah jarum jam,
tiba-tiba aku membayangkan adegan-adegan yang lebih parah daripada kehilangan barang,
kematian.
jika seseorang baru 10 menit yang lalu meninggal,
seseorang 10 menit yang lalu baru saja ditabrak,
seseorang 10 menit yang lalu baru saja membunuh,
seseorang 10 menit yang lalu baru saja berbohong,
seseorang 10 menit yang lalu baru saja mencuri,
seseorang 10 menit yang lalu baru saja mendapat musibah,,..
apakah sepuluh menit tidak bisa diulang sebentar saja Tuhan?
hanya sepuluh menit,,,

maka yang meninggal tidak akan meninggal,
yang kehilangan tidak akan kehilangan,
hanya sepuluh menit,,

memutar waktu, sepuluh menit yang lalu,,
aku ingin...

Yang merasa Pahlawan

diam-diam dia tercekat,
saat itu, aku sedang berada di dekatnya, dihina-hina,,
mereka yang adalah "teman-teman" ku, membantaiku di depanku,
dikatakannya bahwa aku tidak mementingkan mereka,
sedikit lebih lucu, aku disuruh memilih kelompok tugasku , atau memilih acara liburanku,,...
yang jelas2,, tugasku benar2 tak penting dan keteteran..
tp ak diam saja,, karena memilih salah satu memang susah,
apalagi dengan embel-embel, pilih teman atau diri sendiri,,
aku tidak mau menyakiti salah satuu..

dia masih diam saja, melihat aku dikata-katain tentang moralku,
lalu mereka pergi, karena puas mengolok-olok aku, yang intinya memanipulasi agar aku tidak pergi berlibur.
lalu dia berkata, "seharusnya kamu bicara"
tapi aku tidak menjawab, aku pikir, seharusnya dia juga bicara, karena yang berlibur kan kita berdua.

akhirnya dia pergi meninggalkan aku,,
dan aku merasa panas yang amat sangat,, menjalari tubuhku,
mungkin karena aku merasa marah yang tertahan, dan juga kata-kata yang ingin kuucapkan namun dipendam.
lalu aku tertidur,,

sebangunnya aku, aku sudah berada di sekeliling "teman-teman" lagi,
yang nampaknya tak puas membantaiku tadi malam.
pagi ini, kita memulai sidang terbuka lagi,
sidang yang adalah aku tersangkanya,, dan dia, entah dia pergi ke mana.

aku mendengarkan saja omongan mereka, dan memendam rasa sebal ini dalam-dalam.
mereka mulai melemparkan omongan yang pedas,
mulai dengan cabe dan bumbu-bumbu merica lainnya.
hingga, aku berharap hari ini hujan dan ada petir besar yang mengenai kita semua,
saat aku membayangkan petir besar yang meliuk-liuk dalam otakku,
dia datang...

dan duduk disebelahku, dan mulai mendengarkan lagi..
sidang terbuka yang melelahkan ini, dan sidang yang berkisar sekitar 1 jam ini,
dia tak juga bergeming,,
hingga seseorang dari mereka memanggil namanya,
dan bibirnya mulai terbuka..

aku tidak terlalu ingat dengan pasti apa yang dia katakan,
tapi semua orang terguncang dengan kata-katanya, begitu juga dengan aku,
aku merasa, kata-katanya tepat, juga menancap dalam hati kita smua...
dia membual tentang persahabatan, tentang kasih, tentang waktu, dan sebagainya,
bagaikan pujangga yang merasa pahlawan, namun kesiangan.
kata-kata nya indah, dan membuat kita smua terdiam lalu sedikit demi sedikit psikologis kita masing-masing ikut membaur dengan keindahan bualannya,,

oh pujangga, kau menyelamatkan aku,, dan aku lolos dari sidang itu,
dan saat kulihat dia, dia kembali menjadi dirinya lagi, terdiam dan linglung,,
sepertinya, pujangga tadi merasuki dirinya,
tapi apapun itu,, yang merasa pahlawanku, kau keren. :)

Jumat, 19 Maret 2010

aku suka

aku suka mendengar derik-derik bebunyian saat malam, itu adalah suara mereka,
datang dan bersuara berbisik, apalagi kalau bukan obrolan tentang seseorang atau sesuatu.
kadang, angka dan hitung-hitungan ikut berbaur dalam obrolannya.
aku pura-pura tidur, seseorang di sebelahku malah sudah benar terlelap.

tiap pagi, aku suka mendengar suara ramai, yang dimeriahkan infotainment pagi di tv,
bunyi denting-denting piring beradu sendok, aku juga suka,
kadang, suka ada bebauan menyerbak saat siang, aroma yang harum dan nikmat, aroma surga. biasanya aku suka pura-pura mengintip, dan lewat, hanya untuk mencari tahu asal aroma dan, seandainya saja mendapatkan asal aroma itu.

siang harinya, aku suka mengikuti mereka, berputar-putar walau kadang sebal juga,
pada saat aku sedang badmood aku benci putar-putar, apalagi tanpa sesuatu yang dikerjakan, berasa mati rasa. tapi sisanya, aku suka berkeliling, menemani mereka,
menemui yang lain, dan bersapa basa basi, kadang aku bahkan beruntung mendapat sesuatu. aku suka sekali.

kadang kalau malam harinya, kita masih bisa bersama, kita suka berkeliling mencari tempat baru, dan menjemput di rumah lain, untuk ikut berputar bersama kita.
aku suka sekali keadaan malam... damai, dan mereka masih semangat bercerita,
paling tidak, hari tidak membuat kulitku gerah sepanas siang.

kadang, mereka bertengkar dengan aku, kalau aku ternyata memang emosian.
keegoisanku selalu saja menempati tingkatan pertama dalam pertandingan debat,
ternyata memang akunya yang kadang tidak dewasa, walau lebih sering sok dewasa.
kalau sudah begitu, hanya dua pilihan, aku yang kalah atau mereka.
biasanya aku yg kebanyakan mengalah, walau mereka juga terluka.

kadang aku merasa terlalu dituntut, sedang ternyata memang keadaanku yang membuat aku dituntut, kelebihanku lah yang membuat diriku pantas dituntut.
sayangnya aku kadang merasa lebih baik kelebihanku ini dicabut, daripada dijadikan alasan tuntutan yang alih-alih bakat.
tapi kadang aku juga bangga pada kelebihanku yang ini, yang selalu bisa membuat orang bertanya-tanya...

aku suka menulis, juga suka bercerita,
kadang orang bilang aku sok lebay, dan kata-kataku tidak dimengerti,
sebenarnya, tulisanku juga tidak kupersembahkan untuk mereka yang tidak mengerti,
jadi lebih baik aku diam saja..

mereka pernah sedih, ketika tak sengaja membaca tulisanku di sini, padahal aku hanya bermaksud bercerita, dan berpadu baur dengan seni tulis menulis yang sok keren,

diam-diam di malam ini, aku merasa sedih, karena mendadak merasa hilang,
walau tidak benar kehilangan,
tapi kadang aku kangen untuk menikmati masa malam-pagi-siang-malam yang aku suka,
dengan mereka.
mamah, papah, aku kangen..

anak dari masa lalu

anak itu menangis lagi, ...
beberapa saat kemudian, dia kembali bercerita tentang hidupnya yang suram,
matanya berkaca-kaca, hidungnya memerah, dan raut mukanya nampak sangat pilu.
dia terisak kembali...

kadang, dunia memang tidak adil, ...
anak itu tumbuh dengan penuh sengsara, keluarganya yang broken, juga hidupnya yang penuh derita, lagi-lagi disangkutpautkan dengan harta.
semua orang membencinya, sekalipun kekasihnya mencintainya walau berakhir luka.
dia terluka, dan selalu dilukai,.. kadang dibedakan,dipukuli, ditampar, dihina.
sekarang dia duduk, dan menangis,
mengakui bahwa sekarang dia beruntung, karena Tuhan-nya.
dan berjanji tidak akan membenci orang-orang yang merendahkannya..

anak itu berjanji akan tegar, dan selalu mencintai sesamanya
sekarang dia cantik, juga baik, semua orang mencintainya disini,
dia bisa mendapatkan apa yang dia mau di sini..
dia sekarang ingin ini, itu, ini dan juga itu... banyak yang dia mau.
dia sekarang manusia terpelajar dan orang mampu, dia punya uang.

ketika dia berbicara kepada semua orang tentangnya,
tidak ada yang tidak tahu masa lalunya. seakan ini memang sudah rahasia terbuka,
makin lama aku yang makin lemah. rahasiaku pelan-pelan terbongkar.

tertawa aku merasakan kemiripan dengan sahabatku, LaLa..
dia benar-benar sama susahnya dengan anak itu, bedanya, LaLa lebih tegar..
apapun yg dia inginkan sekalipun uang di tangan, tak pernah dia lepaskan.
sekalipun dia tidak memiliki apa yg dia inginkan, dia tidak pernah menyerah
dia selalu yang terbaik. dengan fasilitas terburuk.
dan kerennya, dia tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun.
hanya aku yang tau, hanya aku...

LaLa tidak semurah itu untuk menjatuhkan dirinya bahwa dia orang susah,
dia juga tidak seberani itu untuk melakukan sesuatu yang tidak berarti.
dia selalu berdiri, dengan penuh susah payah, dan menjadikan yang terbaik.
uang di genggaman tangannya tidak pernah berakhir dengan barang, tapi otak.
dia menjadikan sesuatu yang sangat minim, sebagai investasi yang sangat maksimal.

mataku masih tertuju pada anak ini.
aku kasihan, seandainya dia lebih tegar setegar LaLa..
dan juga kasihan pada LaLa, seandainya dia lebih lihai, seperti dia.
pelan-pelan, aku merasa sedih, membongkar Lala..
dia sudah mati. dan anak ini seperti datang, dari masa lalu.

Senin, 08 Maret 2010

why should i stay here?

being here, was unpredictable...
i just finished my study of design and art, then this opportunity is coming within it.
it was so precious moment, i'd ever feel.

all of my dreams are come true in the same time,
i got my cumlaude in my bachelor degree,
not just that, i was choosen to be project manager on my cases of cancer cervical campaign. it was so delightful....
my rector give unbelieveable support and motivation.
she was best teacher, best university mom, and best motivator for me.

the second dream that come true, is i got my boyfriend.
but its so silly, cause i never think that i will get in just 1 week.
i was so difficult to get, i'm so hard to known, and dont like socialism.
but he was so kind, funny, romantic, protective.. and love me just the way i am.
i never know that he is a doctor, until he up to accompanny me to get surgery.

the biggest dream ever, is i got my scholarship, overseas scholarship and its FRee
for 4 years later. i got my school, got my dorm, got my money of daily life.
i remember the first time i heard this news from my dad, i cant believe that i can get this scholarship. i heard, it was hard to get.
i'm so exciting and very glad. blend with my worried.
i dreamed about a new life, new friend, new experience... it was so fun.

everything blend in my purpose,
i got my job as freelancer in some company, and got more respect.
i was help as illustrator and contribute at little magazine too..
its remembering me of some experience as broadcaster of dharma.
yet, helping, for design of stuff that sold at many religion places.

i love to be loved, i get whatever i want,
lot of people knows me, some of them amazed of me.
everybody loves me, i have a good friend, best family and lovely boyfriend...

it was perfect, isnt it??




then i stuck, in my dream.
now i wondering, why should i stay here? i got homesick. (after 6 months struggle to live)
i love my mom and dad, and always want to be their side.
i love my brother, sister, family, friend.. and also my boyfriend.
but here,....
i feeling lonely.
what i dreamed before, arent same with what i have here.
its so different.

i cant back to my hometown too.. because theres nothing to do.
i'm unemployment... and dont have any focus of future.
i just feel want to go back, return my old life. spin back my life.
this is what i called "the point of no return"
i wish i can go back....

miss you mom, dad, bro, sis, honey...

Kamis, 18 Februari 2010

dunia yang dimonopoli cewe-cewe cantik

di suatu hari yang nampak terang dengan sinar-sinar lampu yang menyala sendu,
remang-remang dan memberikan efek "indah" kepada wajah-wajah orang di sana.
bergemerlapan dunia belanja benar-benar memberikan surga dan warna.

seorang gadis, lagi-lagi, menunggu di sofanya,
segelas teh dan beberapa piring berisikan kue-kue kecil yang dipesannya sudah nampak siap disantap.
beberapa orang di sampingnya adalah keluarganya, mengobrol, dan dalam beberapa menit saja, piring-piring itu sudah kosong tanpa sisa.

si gadis tidak terlalu tertarik benar dengan kue-kue itu, dia sedang mengamati gemerlapnya suasana di meja sebelah.
beberapa cowo-cowo dengan pakaian casual yang keren sedang duduk dan menikmati asap rokoknya. mendadak, dikagetkan dengan langkah dua orang gadis, yang tidak jauh umurnya.
wajahnya penuh make up, matanya hitam dan berbulu mata tebal dan panjang,
raut wajahnya nampak jelas dengan blush on di sisi-sisi tulang pipinya,
lipstiknya terlukis indah di bibir seakan mengundang untuk dilumat.

sadar atau tidak, si gadis di meja ini terpesona.
untuk beberapa detik, dia mengamati dari bawah hingga atas kemolekan gadis yang baru datang.
kulitnya sangat putih, gaun hitam yang dipakainya seakan kontras menjad ikan kulitnya bersinar terang, dengan remang-remang cahaya kuning lampu.
rambutnya yang disemir coklat bersinar memadu baur dengan warna cahaya,
badannya molek dan ramping, lekuk tubuhnya memberikan keindahan yang mempesona dari seorang gadis. terlebih dari itu semua, pakaian dan apapun yang dikenakan nya terlihat glamour, wajahnya juga sangat cantik dan imut.

hidungnya yang mancung, dan mata nya yang sayu.
mendadak, baru terlihat perbedaan antara gadis di sana itu dan gadis di sini,
herannya, si gadis di sana, lebih cenderung untuk dekat dengan gadis yang jelek di sebelahnya, yang biasa saja dan berdandan menor, gendut, dan pendek.
si gadis cantik terus bermanja-manja dengan gadis di sebelahnya, si gadis jelek nampak pasrah dan tersenyum menurut.

melihat adegan si gadis jelek dan gadis cantik ini, gadis di meja ini tertawa dalam hati. memang banyak dunia yang dimonopoli cewe-cewe cantik, mereka beken, keren, terkenal, dikagumi dan disanjung. mereka juga membutuhkan "cewe yang lebih jelek dari mereka" sebagai temannya - atau - teman perbandingannya.
si cewe cantik selalu menjadi pusat perhatian dan tokoh utama, temannya menjadi figuran yang selalu "harus" mendukung si cewe cantik (alih-alih si cewe cantik adalah korban atau cewe baik hati) seperti di film" drama. cowo-cowo juga akan berpihak pada mereka si cantik.

kadang-kadang, dunia memang dimonopoli - tanpa merasakan monopoli itu.
siapa saja ingin jadi cantik - yang sebenarnya iri ingin menjadi diktaktor.
padahal - tetap saja banyak yang jelek.... dan hanya bisa pasrah di-tirani-kan.