Jumat, 03 September 2010

Theres no LOVE in this world...

Ketika seseorang berkata "mencintai" seseorang yang lainnya,
bahkan sempat menangis, merengek, dan sakit hati yang begitu parah...
Saat dia berhasil bersama dengan orang tersebut, dia akan bahagia,,
Bagaimanapun, ini bukan benar "cinta" adanya,
pada dasarnya, dia hanya mencintai diriya sendiri,,
dia mencari orang yang dia ingin bersama, dengan tujuan - membahagiakan dirinya sendiri
saat itu, dia akan mulai menuntut, berharap, dan mulai sedih jika keinginannya tidak tercapai,, benar, inilah yang dinamakan - cinta dengan emosi -

Tapi, siapapun tidak bisa bilang, bahwa yang ini hanya cinta emosi atau tidak..
karena tidak ada yang tahu.
Mungkin tidak semua orang memiliki -cinta emosi- ini, pasti, di dunia ini, ada beberapa gelintir orang yang benar-benar tahu, apa itu cinta.

Bukan waktunya lagi untuk melow-melow dengan pertanyaan, apa itu cinta?
Tidak sedikit lagu maupun film ataupun apapun dengan tema cinta,
Banyak orang dan pasangan, bergandeng tangan dengan bahagia...
padahal, mungkin, semua itu, adalah kebahagiaan atas dirinya sendiri,
bukan atas siapapun maupun pasangannya...

ketika kita berbuat baik, berdoa, dan mendoakan seseorang yang baik-baik,
tidak jarang, di jauh-jauh-jauh paling dalam di lubuk hati kita, kita berharap sesuatu.
berharap doa kita akan berbalik kepada kita, dan karma" baik akan membantu hidup kita.
ketulusan ini menjadi sebuah ambigu.
Beberapa buku mengatakan, kebaikan tanpa pemikiran, itu bukanlah kebaikan.. melainkan hanya satu perlakuan tanpa hasil.
Beberapa lainnya mengatakan, kebaikan lebih baik tidak disertai dengan pemikiran apapun... dengan tulus, dan maka itu akan menghasilkan sesuatu.

Kita tidak perlu mengatakan apa keinginan kita, karena Tuhan sudah tahu.
atau,
Kita harus meminta apa yang kita inginkan, atau Tuhan tidak akan memberi.

dimana Cinta ini berada?


Cinta seorang Ibu begitu luar biasa, dia mencintai anaknya, melahirkan, membesarkan anaknya dengan sangat hebat, jerih payah dan tangis.
berjalannya dengan waktu, cinta ini akan menjadi suatu cinta penuh emosi,
dia akan marah, ketika anaknya mendapat nilai jelek,
dia kecewa ketika anaknya tidak menuruti keinginannya,
dia akan mengumpat anaknya ketika dia berbuat salah,
dan bahkan, beberapa ibu tega- membunuh anaknya sendiri, dengan apapun alasannya.

Kadang kita tidak bisa membandingkannya dengan cinta seorang anak,
seorang anak berpikir bahwa, dia terlahir untuk membahagiakan kedua orang tuanya,
mereka yang melahirkan dan membesarkannya.
dengan penuh susah, perubahan, keinginan yang tandas, memendam jati dirinya,
dia berubah menjadi anak yang dibanggakan, orang tuanya bahagia..
dia bahkan rela mati demi keluarganya, mencintai - yang dikatakan mencintai dengan tulus. cinta mati.
Sebenarnya itupun bukan cinta, melainkan keinginan, hasrat jiwanya, untuk membahagiakan dirinya, dengan melihat orang tuanya bangga kepadanya.
Acceptance. penerimaan di keluarga maupun masyarakat,,

Tidak ada yang benar-benar tahu, apa itu cinta,
karena cinta kadang bisa dikatakan, dan dirasakan dengan palsu.
saat melihat seseorang yang sesuai dengan kita,
kita akan bilang "mencintainya"
yang dalam hati berharap dia bisa membahagiakan kita kedepannya,


Tidak ada orang yang berhenti menuntut, langsung atau tidak langsung,
TIDAK ADA ORANG YANG TIDAK INGIN BAHAGIA
dan itu egois - walau sekarang ini , kata egois pun sudah jadi ambigu.
sebut saja - cinta dengan emosi -

kata-kata "penerimaan" berarti besar untuk mengerti apa itu "CINTA" yang sebenarnya.
ketika aku melihat seseorang yang aku sering katakan "mencintainya", bersama dengan wanita lain, dan merasa sakit dan emosi yang begitu besar..
aku mulai mengetuk2 tanganku agar terasa sakit, supaya aku sadar, ini bukan cinta- tapi sebuah emosi, aku menginginkan dia bersamaku karena aku ingin bahagia,
bukan karena aku benar-benar mencintai dia, seperti yang selama ini aku pikirkan...

aku mulai berusaha menerima, apapun.
semuanya.
semua keadaan buruk yang menimpaku, hal-hal yang membuatku sedih,yang memalukan, segala hal yang ingin kusangkal... dan rasa ingin membantah semua tuduhan-tuduhan.
aku menerimanya.
aku menerima dia sekarang memang tiada rasa lagi,
menerima semua tuduhan itu,
menerima semua yang terjadi.
berjanji untuk tidak akan menangis maupun merengek-rengek lagi,
menaikkan standar hidupku,
mencari arti kebenaran cinta itu,

Benar, walau susah,
tapi itu benar,
ketika kita benar-benar merelakan seseorang yang kita sayangi pergi demi kebaikannya, dan kebahagiaannya,, mungkin ini baru benar yang disebut dengan CINTA.
tanpa rasa ingin memiliki. hanya ingin melihat dia bahagia.
walau tak ada aku di kebahagiaan itu.

berkali-kali suara hatiku ingin mengutuk dan memarahi penuh emosi
ketidak terimaan karena perlakuan dia kepadaku,
tapi aku akan terus memendamnya hingga kata-kata itu hilang,
dan hanya kata-kata tulus, "semoga kamu bahagia, dan mendapatkan yang lebih baik daripadaku"... yang akan kuucapkan.

dan aku akan tersenyum ketika kamu jawab "PASTI"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar