Selasa, 01 Juni 2010

Berpasrah pada Hidup

Aku mengantarmu hari ini, bukan karena aku ingin, tapi karena aku harus..
sebenarnya, perasaan ini cukup menyesakkan dada. Air mataku hampir mengalir,
Kadang aku benar-benar tak kuasa menahannya,
Kadang aku berpamitan ke toilet sebentar, hanya untuk menangis sesaat,
Dan kembali dengan wajah yang ceria,

Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskan perasaan ini,
Ketika langkah kaki kita mulai keluar dari pesawat,
Aku sungguh tahu, ini adalah perjalanan bersama kita yang terakhir.
Kamu adalah teman kerjaku, dan kita sudah berpacaran selama lebih dari 2 tahun,
Hanya saja kita backstreet,
Aku tahu, kamu sudah dijodohkan, dan aku adalah wanita yang kau bilang cukup berkarier. Jadi aku masih memilih single walaupun sudah kau tinggalkan.

Kita sering melakukan perjalanan bersama, ke Bali, ke Lombok, Kalimantan,
dan banyak tempat yang kita kunjungi dalam acara dinas,
Aku sangat-membutuhkanmu-dalam tiap bentuk apapun.

Aku ingat pertama kali kita bertemu, kamu memakai topi putih,
kamu bilang kamu fotografer, dan aku kebetulan creative director,
Kita bersama karena kamu terpilih untuk menjadi anak buahku,
Tapi kebersamaan, tawa, dan waktu-waktu yang kita jalani bersama membuat ku merasa rindu.
Rindu hari-hari dimana aku dibutuhkan, disayang, diperhatikan.
Yang selama ini mendingin karena semua orang segan padaku hanya karena aku atasan.

Tapi kamu berbeda,
Kamu bisa membuat aku tertawa, tersenyum, menemani aku, hingga saat aku setres dengan apapun, kamu ada. Dan itu membuat aku merasa nyaman.
Aku merasa, kamu adalah karyawan terbaikku,
tapi di sisi lain, entah kapan, kamu sudah berhasil menggandeng tanganku.

Kamu tidak pernah bilang mencintaiku, tidak sebanyak aku berkata mencintaimu,
tapi kamu jauh memberikan banyak padaku lebih dari apa yang kuberikan kepadamu,
Semua karyawan bergosip jahat terhadapku, aku bahkan hampir digulingkan hanya karena dianggap merebut "calon" suami orang.

Tapi kamu sangat tegar, sangat membelaku, sangat baik terhadapku.

Hari ini, aku terpaksa melepasmu pergi,
Aku tahu, di depan sana, calon istri dan orang tuamu sudah menunggumu,
kamu sudah lebih dari 2 tahun berkelana.
Perasaan ini menyesakkan,
tapi akupun tidak pernah berkata "jangan pergi"
Aku selalu menomer satukan pekerjaanku.

Kamu terus-terusan menyenggolku dan berusaha bercanda denganku,
Tapi hari ini, aku tidak bisa,
Perasaanku sangat sakit, seperti ada yang menekan2 di dalam dadaku,
sesuatu yang menyesakkan, juga mengiris2 mataku hingga air mataku seakan ingin keluar.
Aku tersenyum masam, aku tahu... dan bisa membayangkan.

Sekembalinya aku ke Singapore nanti, apa yang bisa kulakukan?
Aku akan bersama orang-orang yang tidak menyukaiku, dan membuatku tidak nyaman.
Aku benci berada di tengah-tengah kerumunan itu,lebih baik sendiri.
tapi aku pun tidak bisa memilih untuk berhenti memutar hidup dan membanting setirnya.
Aku tidak berani.

Aku hanya berpasrah pada hidup,
jika memang hidup telah mengatur jalanku sedemikian rupa,
maka, aku hanya bisa berjalan menyusurinya...

Aku pernah benar-benar mencintaimu,
saat kamu selalu tersenyum dan meyakinkan aku, kamu berharap aku jadi istrimu,
yang sebenarnya adalah khayalan tiada akhir yang indah.
Aku benar-benar suka padamu,
Dan perasaan ini membuatku ..... aku tidak tahu harus berkata apa lagi.

Kaki kita sudah melangkah dan membawa koper-koper yang besar,
Aku melihat dirimu tersenyum saat melihat tangan2 melambai dari balik kaca,
Itu kah calon istrimu? dia begitu cantik dan keibuan...
Aku ingin lari dari kenyataan ini, karena aku tidak bisa membayangkannya lagi,
Sentuhan yang harusnya milikku, akan jadi milik wanita itu,
Ciuman, Pelukan, Kasih Sayang, Perhatian, dan apapun yg seharusnya bisa jadi milikku...

"Terima kasih untuk semuanya, selamat jalan" Ujarnya,
Aku tersenyum, "selamat jalan juga, salam untuk orangtua dan calon istrimu"
"tentu saja, akan kusampaikan, salam dari bos ku yang hebat ini"
Aku tertawa terpaksa, dan akhirnya kulepaskan dirinya,
kulepaskan lengannya,
yang hampir tiap hari aku rengkuh,
aku lepaskan....
aku relakan semuanya,
hanya karena aku ingin melihat dia memiliki masa depan,
bukannya menjadi fotografer yang tidak jelas denganku,
aku ingin dia bahagia,

keluarganya melambai padaku penuh hormat, calon istrinya juga begitu,
beberapa kali dia menoleh padaku sebelum benar-benar pergi meninggalkan aku dan karyawan lain.

"Jangan pergi" ujarku,, air mataku membanjiri wajahku,
Aku benar-benar berpasrah pada hidup.

1 komentar:

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus