Selasa, 24 Februari 2009

tidak tahu harus berkata apa

memang sudah nasibku untuk terlahir hidup sendu, kadang kuberpikir.
pandanganku masi kosong, dan pikiranku berkutat dengan segala masalah.
perutku seakan naik turun, dan seperti dicengkeram, tak banyak yang tahu ada apa denganku hari ini?
semestinya memang aku baik-baik saja,
hari yang cerah, udara yang sejuk, dan kelancaran dalam melakukan tugas-tugas
seharusnya, yang terjadi, adalah aku di sini dengan senyum dan kelegaan yang bertumpuk.
sayangnya itu tidak terjadi,

parahnya, aku justru merasa lebih depresi ketimbang hari-hari sebelumnya.
dan dengan sedikit galau, aku menelepon orang yang kupercayai,
diangkat,
orang diujung sana tertawa.. menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaanku yang semata-mata hanya basa-basi.
lalu, aku mengakhiri telepon itu, dengan perasaan yang lebih sedih.
galau, orang di sana, juga sama sepertiku, tertawa dengan kepura-puraan.
berada di lingkungan yang nyaman, untuk merasa tenang,

namun, tetap kita sadar, bom siap meledak kapan saja di depan kita,
memporak porandakan semuanya...

aku melakukan kesalahan terbesar dalam hidup, yaitu.. terlahir menjadi diriku yang bukan diriku.
lingkunganku membentuk aku menjadi pribadi yang anggun dan patut dihormati.
aku bukanlah si A, yang setiap hari berkutat dengan permasalahan ini itu dan serasa kiamat setiap harinya,
aku bukanlah si B, yang setiap hari berurusan dengan cinta yang menyakitkan,
aku juga bukan si C, yang setiap hari merasa tertekan akan lingkungan sekitarnya.
aku, mungkin lebih parah dari itu.
di setiap nasib-nasib burukku,yang seharusnya tak kuterima dalam usia ku, aku justru, berpura-pura seolah-olah tak terjadi apa-apa.

aku tersenyum, mengikuti tindak tanduk teman-temanku,
tertawa, dan ikut berbahagia dengan aktivitas kami... namun apakah aku?
hari ini pun aku berusaha merentang hidup, berharap, andai saja aku bisa hidup lebih lama sebelum bom itu meledak... aku tak bisa membayangkan langkahku yang terputus saat aku berharap ingin bahagia.
aku takut.
takut ketegaranku ini akan menghilang, aku takut berubah menjadi sosok yang tak aku inginkan. tapi...



hari ini lagi,
kepalaku tertunduk pada bantal, ingin menangis, tapi tak sanggup, tak tahu apa yang harus ditangisi...
ingin bercerita, tapi semua orang tak benar-benar tahu apa yang terjadi padaku,
saat sudah mengatakan sedikit ke beberapa orang, mereka bahkan mungkin mengira, aku sudah dalam kondisi psiko,.. berpikiran suram, sementara hariku baik" saja..

tahukah kamu?
hariku lebih buruk dari yang terjadi. hatiku lebih suram, dan ketika melihat siapapun, aku sejujurnya ingin menangis..
tahukah kamu?
seberapa berjuang aku untuk hidup, dan kau hanya mengatakan aku seolah egois..
aku ingin mengatakan ssuatu kepada seseorang,
mengatakan bahwa aku sudah tidak kuat lagi...
dan haruskah aku?
sementara, aku takut membongkar rahasia smua ini, aku tak ingin pandangan mu berubah.. kau tak akan mengagumi aku lagi, sebaliknya, kasian atau meremehkan aku.

tahukah kamu?
yang sedang menulis ini, adalah seorang wanita, dengan ketegaran yang luar biasa, di antara sejuta umat, aku, ingin hidup bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar