Sabtu, 02 Mei 2009

apakah aku kehilangan asa ?

kau pasti berpikir? apa yang ada di otakku saat ini? mengapa kisah-kisah ku selalu sendu dan penuh dengan kesuraman....
namun, sebaliknya, hidupku sama sekali tidak terlihat suram. sangat indah dan manis.

kuketikkan sebuah asa,
suatu ketika, aku tidak pernah berharap bertemu denganmu, sampai, terjadi juga.
sebenarnya mengetahuimu, sudah jauh lebih lama, dan mungkin kita bisa dibilang teman sejak kecil. hanya, setiap pertemuan kita, selalu disertai kebetulan.

melihatmu yang begitu antusias dan cerdas, terlintas dalam kepalaku, betapa sangat menyenangkannya dirimu. mudah berinteraksi dengan siapapun, dan gampang beradaptasi.
sejujurnya, dari dasar hatiku, aku tidak terlalu tertarik lebih dari itu.

hari berputar, dan kamu mengajakku pergi. aku tidak mau.
bukan kebiasaanku untuk pergi dimana aku merasa tidak nyaman untuk itu. walau kamu sudah mengundang banyak teman-teman, jujur, yang kurasakan, aku tidak nyaman...
bukan tempatku. tapi kamu terus memaksaku, dan akhirnya, dengan berat hati, aku ikut.
hanya saja,,, mudah bagiku untuk berpura-pura excited dengan keadaan itu.

selanjutnya, kamu bilang kamu punya masalah. aku tidak mau mendengar.
tapi, kata-katamu seperti kehilangan asa... dan aku tidak rela melihatnya,
sejujurnya, inilah awal dari bencana yang selalu terjadi padaku. dan aku sudah tau dari awal.
aku tidak mau pergi, tapi aku kasian.... dan aku menemanimu. semalaman.

kemudian, kamu begitu dekat denganku, begitu mengerti aku, dan begitu memahami aku.
bohong.
yang ada, kamu hanya berpura-pura untuk itu, sejujurnya tidak sedikitpun kamu mengerti ataupun memahami aku. kamu berpura-pura bahkan untuk dirimu sendiri.

apa yang ingin kukatakan adalah,
aku tersiksa berada bersama kalian.
tidak ada satu kegembiraan pun, di senyumku saat bersama kalian, tahukah kamu?
teman-temanmu (oh yeah, bukan teman-temanku) tidak berharap aku bersama kalian. tidak ada bedanya aku ada atau tidak. perbedaan itu hanya dirasakan olehmu!


hari ini, kamu bilang padaku, kecewa terhadapku, mengapa semua rasa cintamu yang kamu berikan padaku, dibalas dengan caraku seperti ini.
dan bahkan, aku tak tahu cara apa yang kuberikan padamu.
tapi, yang aku ingin tanyakan,
"apakah aku pamrih?" apakah aku selalu berada dan membantumu keluar dari masalahmu adalah karena aku menginginkan sesuatu...."jika tidak, lalu kenapa kamu pamrih?"
aku tidak pernah berharap mendapat kan rasa cintamu, sayangmu, atau watever lah...
sejujurnya aku lebih menghargai penghargaanmu padaku,
tolong....

seperti katamu, aku adalah wanita seperti yg orang lain kira. (dan tentu dirimu)
sejujurnya, aku tidak peduli.
tidak ada yang lebih memahami aku dibanding aku sendiri, dan aku tidak perlu membuat semua orang mengerti aku. dan bahkan jika tidakpun kamu, apa peduliku?



kata-katamu hari ini, membekas luka padaku. dan tidak akan pernah hilang.
yah.. you such a good man,...
... but, im not interest of... (hari ini aku menebalkan kata ini)

aku tidak akan kehilangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar